Tiga Momen Musikal Terasyik dalam Baby Driver
Judul Film: Baby Driver
Sutradara: Edgar Wright
Penulis Naskah: Edgar Wright
Pemain: Ansel Elgort, Lily James, Kevin Spacey, Elza
Gonzalez, Jon Hamm, Jamie Foxx
Rumah Produksi: Media Rights Capital, Big Talk Productions,
Working Title Films
Distributor: Sony Pictures Releasing
Tahun Rilis: 2017
Musik adalah elemen penting dalam Baby Driver. Bahkan judulnya saja berasal dari lagu Simon &
Garfunkel. Saya sendiri bersandar santai waktu “Easy” versi The Commodores
mengiringi adegan Baby berjalan dalam gerak lambat di suatu tempat penghancur
mobil maupun versi daur ulang Sky Ferreira pada adegan Baby mengenang ibunya.
Lagu-lagu itu bukan saja berfungsi sebagai pengiring melainkan juga pengatur
irama banyak adegan dalam film ini. Makanya banyak sekali momen musikal di
dalamnya. Berikut ini tiga momen musikal terasyik dalam Baby Driver.
Pertama, Baby lipsync
lagu “Bellbottom” saat menunggu rekan-rekannya merampok bank pada adegan
pembuka. Pada adegan ini Edgar Wright menjajal kembali konsep yang pernah
digunakannya pada klip video “Blue Song” Mint Royale: Seorang supir rampok bank
lipsync lagu sembari menanti
rekan-rekannya beraksi. Setelah berlagak kalem selama mereka ada di mobil,
akhirnya Baby menggila sendirian di mobil. Dia menepuk-nepuk setir dan pintu
dan berpura-pura seperti sedang memainkan instrumen gesek. Dia sempat lipsync ucapan sang MC sebelum memulai
aksi kebut-kebutan dengan khusyuk.
Siapa pun yang suka mendengar lagu pastilah pernah melakukan aksi seperti Baby, baik itu di kamar, di jamban, maupun ketika berkendara. Rasanya kita sendirilah yang sedang memainkan musik itu. Orang-orang yang menggila dalam sunyi tatkala mendengar lagu sering mengingatkan saya pada lagu “Monster Karoke” Festivalist.
Kedua, Baby sesekali bergoyang ketika dia berjalan menuju
kafe untuk membelikan rekan-rekannya kopi. Lagu yang mengatur irama geraknya
adalah “Harlem Shuffle” Bob & Earl versi lambat. Baby melenggak-lenggok dan
sesekali turut menggerakkan bibirnya seperti sang vokalis.
Syut panjang yang membuntuti tokoh ini pernah dipakai Wright
dalam Shaun of The Dead, waktu Shaun
berjalan ke toko serba ada. Bedanya, dalam kasus Baby, dekorasi lingkungannya
amat disesuaikan dengan lagu. Jadi pada beberapa tempat, seperti pohon, tembok,
dan trotoar, kita melihat kata-kata yang sesuai dengan lirik lagunya dicoretkan
seadanya maupun dalam bentuk graffiti. Bahkan, Baby melewati etalase toko yang
dipajangi terompet dan orang yang bermain gitar ketika lagu sampai pada bagian
yang menonjolkan terompet dan petikan gitar. Saya jadi teringat pada singkatan
“what you is what you get”: YALIYAD, yang anda lihat ialah yang anda dengar.
Yang terakhir pastilah akan memberi ilham bagi para yutuber
atau tukang remix lagu: Baby
menggubah sebuah lagu berpijak pada ucapan Doc pada rekan kerjanya yang
menyangsikan Baby, “Was he slow?” Syut-syut pada adegan ini menyorot
dekat-dekat instrumen-instrumen analog yang digunakan Baby untuk menggubah
lagu, mulai dari mesin drum, kibor, sampai alat rekam analog yang lajunya bisa
dimanipulasi. Inspiratiflah bagi para yutuber yang salurannya berfokus pada
produksi musik.
Untuk ukuran film yang di permukaan tampak seperti film
rampok (padahal ada juga unsur pendewasaannya (coming of age)), Baby Driver
sungguh kaya akan lagu funky yang bikin goyang. Bahkan, trivia-trivia musik
yang bertebaran sepanjang film pun menarik untuk dicatat, seperti lagu-lagu
yang mengandung nama Debora, Baby, atau Miles, atau lagu favorit untuk
menyemangati ketika mengemudi, atau alat-alat musik analog.
Mengemudi dalam waktu yang lama seringkali menjadi kegiatan
yang bikin suntuk, apalagi kalau tidak ada orang untuk diajak bicara sebagai
pengusir bosan. Tanya saja para supir profesional (khususnya supir jarak jauh).
Makanya jangan heran kalau supir punya daftar lagu yang asyik untuk menemani
perjalanan. Dan dalam Baby Driver
kita menjumpai seorang supir yang bahkan sejak kecil sudah mesra dengan musik. Baby Driver makin menegaskan kemesraan
antara supir dan musik.