Judul Buku
|
:
|
Melati di Kampus Sunyi
|
Penulis
|
:
|
Yandianto
|
Penerbit
|
:
|
Eka Jaya Bandung
|
Tahun Terbit
|
:
|
1981
|
Cinta adalah topik yang tak habis-habisnya dibahas dalam
karya sastra. Melati di Kampus Sunyi adalah salah satu novel yang bertopik
cinta dengan sentuhan lingkungan kampus.
Chitra adalah mahasiswi cantik. Dia punya pacar bernama
Hendra. Mereka punya masalah dengan orang yang sama, Feizal, seorang dosen.
Nilai tentamen Chitra belum dikeluarkan, sementara izin ujian skripsi Hendra
ditarik. Salah satu musababnya adalah Feizal menaruh hati pada Chitra. Ibu
Chitra suka “meng-uang-kan” anaknya pada lelaki-lelaki, salah satunya Om
Bachtiar. Feizal juga memanfaatkan kesempatan itu. Melati di Kampus Sunyi
berisi upaya Chitra untuk mewujudkan cintanya dengan Hendra di tengah terpaan
muslihat Feizal dan kesablengan ibunya.
Kekurangan paling menonjol Melati di Kampus Sunyi adalah
pengolahan puncak konfliknya kelewat dibuat-buat. Setelah kehamilan Chitra
diketahui orang tuanya, Hendra menghilang, padahal mereka sudah janjian untuk
kawin. Musabab Hendra hilang adalah dia mesti pulang kampung untuk menengok
ibunya yang sakit. Keadaan ini memang memuncakkan ketegangan. Tapi, ibu Hendra
sedikit sekali disinggung sebelumnya, sehingga peristiwa ini sangat tiba-tiba.
Ketiba-tibaan pemuncak ketegangan ini membuat puncak konflik Melati di Kampus
Sunyi terasa kelewat dibuat-buat.
Hal yang akan dibahas berikutnya bisa dibilang kekurangan,
bisa juga tidak. Setelah kehamilan Chitra diketahui, orang tuanya meminta Om
Bachtiar untuk meminangnya. Sementara itu, Chitra mengibuli Feizal dengan
menawarinya untuk meminangnya sebagai imbalan telah memberi nilai tentamen dan mengasese
surat ujian skripsi Hendra. Pada hari yang sama Om Bachtiar dan Feizal datang
lamaran ke rumah Chitra, sementara di tempat lain Chitra dan Hendra melaksanakan
pesta pernikahan sederhana. Iya, antagonis kena batunya, sementara protagonis
bahagia pada akhirnya. Hanya saja, akhir yang demikian malah membuat cerita ini
menjadi sebuah komedi. Kalau Melati di Kampus Sunyi dianggap sebagai cerita
bernada sungguh-sungguh, maka akhir cerita yang komedi adalah sebuah
kekurangan.
Satu nilai tambah Melati di Kampus Sunyi adalah masalah anak
kuliahannya. Chitra dan Hendra sama-sama punya masalah akademik. Ternyata
masalah itu disebabkan oleh ketidakprofesionalan seorang dosen, Feizal. Di satu
sisi, persoalan ini menguak penyalahgunaan kekuasaan seorang dosen. Di sisi
lain, imbas penyelesaiannya, yang dilakukan “di luar pagar kampus”, adalah
gagasan bahwa muslihat harus dilawan dengan muslihat. Sementara itu, pada
lapisan paling permukaan tampak juga masalah seorang mahasiswa rantau. Hendra
sempat bermasalah di asramanya. Masalah keuangannya pun sekilas dibahas.
Masalah anak kuliahan jadi bumbu penyedap Melati di Kampus Sunyi.
Melati di Kampus Sunyi adalah kisah cinta di lingkungan
kampus yang jadi kelewat komikal karena pemuncakan ketegangannya dan
penyelesaian konfliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar