Jumat, 15 Mei 2015

Kill La Kill - Studio Trigger


Judul Serial
:
Kill La Kill
Jumlah Episode
:
24 episode & 1 OVA
Rumah Produksi
:
Studio Trigger
Sutradara
:
Hiroyuki Imaishi
Waktu Tayang Asli
:
3 Oktober 2013 – 27 Maret 2014



Bola salju yang menggelinding adalah perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan plot Kill La Kill. Awalnya, Matoi Ryuuko datang ke SMA Hounnoji untuk mencari informasi tentang kematian ayahnya, Matoi Ishiin. Ke sana dia membawa Pedang Gunting sebelah dan di tengah jalan mendapatkan seragam ajaib Senketsu. Dua benda itu adalah petunjuk bagi kematian ayahnya. Awalnya, penguasa SMA Hounnoji, Satsuki Kiryuuin, sang ketua OSIS, tampak sebagai tujuan terakhir Ryuuko, karena dia mengaku tahu tentang kematian almarhum dan Pedang Gunting. Bahkan, Satsuki memenuhi kriteria sebagai musuh pamungkas dalam suatu cerita. Dia memimpin SMA Hounnoji dan daerah Hounnoji dengan sangat dingin. Taraf hidup warga Hounnoji ditentukan oleh prestasi anaknya di sekolah. Tapi prestasi itu bukan dalam hal akademik, melainkan dalam hal baku hantam. Bahkan, setelah Ryuuko mendeklarasikan penentangan terhadapnya, Satsuki sengaja menyayembarakan pembunuhan Ryuuko. Ternyata itu hanya permulaan dari sebuah kisah penuh kejutan.

Banyak sekali kejutan dalam Kill La Kill. Bersiaplah karena semua itu akan dituliskan di sini. Pada saat Festival Budaya Ragyou Kiryuuin, ibu Satsuki sekaligus direktur komite pemilik SMA Hounnoji, ditusuk dari belakang oleh anaknya. Sejak lima tahun Satsuki sudah merencanakan itu. Dia terilhami oleh nasib dan petuah almarhum ayahnya yang mundur dari proyek pengembangan Serat Kehidupan dengan ibunya. Coba tebak siapakah ayah Satsuki? Jawabannya adalah ayah Ryuuko tapi dengan nama dan penampilan fisik yang lain: Soichiro Kiryuuin. Saat bayi, Ryuuko dijadikan percobaan untuk digabungkan dengan Serat Kehidupan. Percobaan itu dianggap gagal dan dia dianggap mati. Tapi, ternyata tidak. Soichiro mundur dari proyek percobaan sambil diam-diam membawa Ryuuko. Dia mengubah penampilannya dan mendirikan Nudist Beach, kelompok geriliya anti-Serat Kehidupan. Ryuuko dibiarkan tumbuh sendirian. Lalu, Matoi Ishiin mati dibunuh oleh Harume Nui, anak buah Ragyou. Nui jugalah yang memegang Pedang Gunting sebelah lagi. Bola salju yang membesar akhirnya meledak.

Serat Kehidupan adalah muasal masalah dalam Kill La Kill. Itu juga berkaitan erat dengan konsep utamanya: seragam. Orang-orang bisa berubah dengan mengenakan seragam yang dibuat khusus dari Serat Kehidupan. Pemakainya mendapatkan kekuatan super. Senketsu milik Ryuuko dan Junketsu milik Satsuki tergolong ke dalam jubah dewa karena seratus persen terbuat dari Serat Kehidupan. Dalam takaran-takaran tertentu seragam-seragam di SMA Hounnoji mengandung Serat Kehidupan. Sementara itu, Serat Kehidupan juga disebarkan ke seluruh dunia lewat pakaian produksi REVOCS, perusahaan besar milik keluarga Kiryuuin. Melalui sarana itulah Ragyou berusaha mewujudkan kehendak Serat Kehidupan untuk menguasai bumi. Serat Kehidupan adalah makhluk luar angkasa.

Selain plot dan konsep utama, tokoh-tokoh dalam Kill La Kill pun mantap. Satsuki adalah yang paling simpatik, karena sebelum akhirnya masa lalunya terbongkar, keberpihakannya itu tak jelas. Pada satu masa dia menghancurkan Ryuuko, tapi pada masa lain dia malah mendukung Ryuuko. Kepemimpinannya di SMA Hounnoji adalah bukti karismanya. Empat tangan kanannya pun memiliki kepribadian dan seragam yang menarik. Seragam tahap pertama Gamagoori menyerupai pakaian para masokis. Semakin diserang semakin kuat serangan balik yang dihasilkan. Inumuta adalah si pangkal data dan si perencana dengan seragam super ala cyberpunk. Sanageyama adalah pendekar kendo buta yang bersemangat saat menemukan lawan yang kuat. Jakuzure memang kurang kuat wataknya ketimbang tiga tokoh tadi. Tapi, perubahan seragamnya dahsyat: pesawat berbentuk hati yang beramunisi alat musik dan not balok. Selain itu, dua orang anggota Nudist Beach pun tak kalah asyik. Tsumugu adalah tipe cuek pemarah, sementara Mikisugi, yang menyamar jadi guru di SMA Hounnoji, adalah tipe eksentrik dan eksibisionis. Tapi, yang paling dahsyat di antara semua tokoh pendukung adalah Mako Mankanshoku. Dia adalah siswa dalam kasta nilbintang (zero-star), paling rendah di SMA Hounnoji. Tapi Ryuuko yang berubah jadi monster saat kalap karena dihasut Nui bisa dia tenangkan hanya dengan pelukannya.

Terakhir, plot Bola Salju dan kumpulan karakter warna-warni dalam Kill La Kill diiringi oleh lawakan-lawakan. Mako sering menghasilkan lawakan lewat selaannya yang tidak nyambung, sementara Mikisugi menghasilkan lawakan yang menyerempet ke hal-hal seksual. Sebenarnya banyak juga lawakan dalam Kill La Kill, terutama lawakan yang bereferensi. Lagipula, sebenarnya Kill La Kill bukan serial yang membikin dahi berkerut. Konsep-konsepnya pun justru malah memancing tawa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar