Rabu, 18 Februari 2015

Sirkuit Kemelut - Ashadi Siregar


Judul Buku
:
Sirkuit Kemelut
Penulis
:
Ashadi Siregar
Penerbit
:
Gramedia
Tahun Terbit
:
1979 (terbit pertama 1976)



Di balik serentetan kemalangan yang dialaminya Lexi mendapatkan banyak keberuntungan. Ibunya meninggalkan saat masih kecil, bapaknya kawin lagi dan bersikap sangat dingin, teman-temannya mengerjainya sehingga mereka masuk penjara, dipukuli sampai babak belur karena kebencian kakak Joice, dan preman jalanan membuatnya masuk penjara. Tapi dalam kemelut itu pemuda yang pasif dan sangat jarang bicara ini bertemu orang-orang yang dengan senang hati bicara tentang segala macam dan membantunya langsung-tak langsung. Perkataan Zulkifli mengajarkannya cara bertahan hidup di penjara maupun di luar penjara, Kepala Penjara yang memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi, kebaikan suatu keluarga gelandangan membuatnya bisa bertahan di jalan untuk sementara, Bun Leng, guru kungfunya, merekomendasikannya untuk bekerja di bengkel temannya, dan kebaikan Tante Liana yang tak ternilai. Sehingga, muncul pikiran bahwa dalam kemelut separah apa pun masih ada orang baik di dunia ini.

Sayangnya, kebaikan dalam hubungan Lexi dan Tante Liana menjadi kelewat kompleks gara-gara urusan orang dewasa yang pelik. Gara-gara insiden dengan Joice, Lexi mengalami masalah seksual. Bahkan, di tempat pelacuran dia diejek perempuan-perempuan yang dipesankan Karim. Kasih sayang ibu-anak yang terasa dalam hubungan Lexi dan Tante Liana harus berubah jadi pelik saat Tante Liana yang sangat sayang padanya ingin menunjukkan bahwa dia adalah lelaki tulen. Walaupun kejadian itu menyebabkan Lexi menjadi lebih aktif dan banyak bicara, aku patah hati saat membaca bagian itu. Memang, kadang pendewasaan dicapai lewat cara yang pelik.

Selain orang-orang baik yang dia temui, keberuntungan terbesar Lexi adalah keahliannya di bidang permesinan, khususnya otomotif, dan daya tahan tubuh yang dahsyat. Dia kuat mabuk dengan minuman atau yang lainnya dan jago berantem, walaupun pada beberapa kejadian tidak begitu juga. Keahliannya dalam bidang otomotif membuatnya dihargai saat di penjara maupun di bengkel. Bahkan gara-gara itu, dia direkomendasikan pada suatu perusahaan otomotif yang menjadi jalan baginya menjadi pembalap. Di sirkuit pun dia meraja.

Sirkuit Kemelut bukanlah kemelut yang terjadi dalam sirkuit, tapi di luar itu, di dalam diri Lexi Wenas. Kemelut itu berputar-putar terus dalam dirinya. Bahkan, saat akhirnya ibunya yang telah lama pergi itu dipertemukan kembali oleh Om Burhan, kemelut itu belum sampai di garis finish. Akhir hubungan Lexi dan Joice pun pelik, walaupun sempat menghangat. Mungkin kemelut itu hanya bisa diakhiri di luar sirkuit. Maka Sirkuit Kemelut diakhiri dengan kejadian di luar sirkuit, yang meski begitu tetap menyisakan perasaan seperti dalam sirkuit, yakni pada sehabis peristiwa Malari.

4 komentar:

  1. Pertama kali nemu buku ini di lemari bapak saya 18 tahun lalu,langsung jatuh hati pada tante liana...kayaknya pernah di putar di indosiar sbg sinetron,tapi terlalu banyak di gubah(mungkin alasan etis)

    BalasHapus
  2. Pertama kali nemu buku ini di lemari bapak saya 18 tahun lalu,langsung jatuh hati pada tante liana...kayaknya pernah di putar di indosiar sbg sinetron,tapi terlalu banyak di gubah(mungkin alasan etis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, menarik. Saya belum nonton. Sempat nemu di Youtube, tapi belum ditonton sampai tuntas. Apa bagian paling beda?

      Hapus
    2. Banyak sekali yang bedah, bahkan ending di film pun menygecewakan, terlalu jauh dibandingkan dengan di novel...saran saya, baca novelnya dan jangan tonton sinetron atau filmnya, merusak imajinasi...

      Hapus