Jumat, 17 Februari 2017

Fresh Meat - Jesse Armstrong & Sam Bain


Judul Serial
:
Fresh Meat
Jumlah Episode
:
30 Episode (4 musim)
Pencipta
:
Jesse Armstrong & Sam Bain
Aktor
:
Zawe Ashton, Kimberley Nixon, Jack Whitehall, Charlotte Ritchie,
Joe Thomas, Greg McHugh, Jelka van Houten, Sophie Wu, Faye Marsay
Rumah Produksi
:
Lime Pictures & Objective Productions
Waktu Tayang Asli
:
21 September 2011 – 28 Maret 2016




Fresh Meat berisi dinamika personal, perkuliahan, dan pesta yang dialami mahasiswa penghuni suatu kontrakan di Manchester pada tahun 2000an sejak mereka maba sampai wisuda.

Walaupun sebenarnya kontrakan itu dihuni tujuh orang, karena tiap musim penghuni ketujuh selalu berubah, hanya enam penghuni yang utama. Howard (Greg McHugh) yang sudah tinggal di kontrakan itu sejak dua tahun sebelumnya adalah si kutu buku aneh yang suka membuat komentar-komentar yang memicu kerut kening penghuni lain. JP (Jack Whitehall) yang berusaha berdandan perlente adalah tukang sesumbar yang pikirannya berkisar pada mabuk, pesta, dan bercinta. Kingsley (Joe Thomas) yang paling biasa saja di antara para pemuda penghuni kontrakan adalah seorang yang kemudian punya hasrat bermusik, yang mudah baper dan terlibat dalam kesialan dengan cewek berkali-kali. Vod (Zawe Ashton) yang dandanannya ala gadis glam/punk adalah si dewa mabuk cuek yang punya naluri membangkang tinggi. Oregon (Charlotte Ritchie) yang modis adalah pecinta puisi yang berusaha keras untuk menjadi perempuan pemberontak garis depan. Josie (Kimberley Nixon) yang pada awalnya tampak pemalu dan manis manja adalah gadis impulsif yang punya punya kecenderungan candu alkohol dan seks. Para penghuni lelaki mahasiswa jurusan Geologi walaupun Kingsley sempat bolak-balik pindah ke jurusan Teater. Oregon dan Vod adalah mahasiswa jurusan Sastra Inggris. Josie yang pada awalnya kuliah Kedokteran Gigi pindah ke Farmakologi karena DO. Sementara itu, berturut-turut berdasarkan musim penghuni ketujuh adalah Paul, seorang hantu kontrakan yang kehadirannya hanya diketahui lewat obrolan tokoh-tokoh lain; Sabine (Jelka van Houten), seorang mahasiswa doktoral farmakologi jutek asal Belanda yang sebenarnya sangat bebas dalam pandangannya tentang seks dan mabuk-mabukan; Candice (Faye Marsay), maba saat penghuni utama di tahun ketiga, yang berbakat di studinya di Sastra Inggris dan punya rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru. Pada tahun keempat tidak ada penghuni ketujuh.


Sepanjang serial sisi-sisi lain tokoh-tokoh diungkap dan kepribadian mereka digali lewat beragam cara.

Hubungan cinta adalah satu faktor yang mengocok-ngocok mereka semua. Tiada seorang pun yang mengalami persoalan cinta yang biasa saja. Oregon terlibat dalam suatu hubungan seksual yang tarik-menarik dengan dosennya, sementara di sisi lain dia sangat memuja intelektualitas istri dosennya yang juga seorang dosen. Saat dia merasa berhasil lepas dari kemelut itu, tanpa diketahuinya dia malah jatuh cinta sesungguhnya pada anak mereka. Yang lebih ruwet lagi adalah hubungan cinta Kingsley, Josie, dan JP. Keruwetan itu banyak disebabkan oleh ketidaktepatan waktu. Pada awal serial Josie yang naksir Kingsley walaupun dia sedang LDR-an dengan lelaki di kampung halamannya, justru malah sering berakhir di ranjang dengan JP karena keimpulsifannya dan banyak pengaruh alkohol. Saat Josie sudah lajang dan sedang sangat mencintai Kingsley, justru Kingsley yang kecewa atas tindakannya menemukan pelipur pada diri Heather (Sophie Wu), teman baik Josie. Ketika pada akhirnya jadian, Kingsley dan Josie justru baru menyadari bahwa mereka tidak cocok. JP sendiri yang pada awalnya hanya tertarik pada Josie secara seksual, sebagaimana semua ketertarikannya pada perempuan, lama kemudian malah jadi jatuh cinta sungguhan padanya, bahkan dia dengan sangat kocak menyatakan cintanya pada Josie menggunakan Power Point. Sikap ini timbul setelah dia patah hati oleh seorang anak Psikologi yang juga ditaksir sekaligus mematahkan hati Howard juga. Sebagaimana dengan gadis itu, kegagalan cinta Howard yang berkali-kali terjadi banyak disebabkan oleh cara dia bersikap pada perempuan sekalipun kebanyakan mereka memberinya kesempatan. Misalnya, dia hanya bisa membatu saat seorang anak Geologi sudah menantinya di tempat janjian kencan atau setelah dia dan Sabine sekali menjadi fuckbuddy. Saat akhirnya jadian dengan Candice pun, dia malah melakukan tindakan-tindakan yang tidak disadarinya menolak kebaikan Candice. Vod-lah satu-satunya yang menolak dengan tegas sejak awal ketertarikan Howard. Memang, di antara para penghuni kontrakan itu Vod adalah yang paling sedikit ditampilkan terlibat dalam urusan cinta. Tapi, itu tidak berarti persoalan cintanya kalah luar biasa. Kisah cintanya adalah yang paling aneh. Pria Kolombia yang ditemuinya saat liburan bersama Oregon ke Amerika Latin dinikahinya saat pria itu mengunjungi kontrakannya, hanya supaya dia bisa menelantarkan pria itu di mall sehingga dia ditangkap petugas imigrasi dan dideportasi. Selama berhubungan pun pembicaraan mereka harus selalu diterjemahkan oleh Oregon karena Vod tidak mengerti bahasa Spanyol dan Javier, pria Kolombia itu, tidak mengerti bahasa Inggris.


Meskipun tidak sama dalam, latar belakang keluarga para penghuni kontrakan digali sedikit demi sedikit. Sekalinya Kingsley membicarakan orang tuanya, isinya hanya berupa kebiasaan sehari-hari yang tidak terlalu berarti. Josie juga tidak jauh berbeda. Yang lebih dalam dari itu adalah Oregon dan Howard. Koleksi busananya yang serba modis, kerajinannya di kampus, dan hasratnya yang besar untuk menjadi pemberontak adalah isyarat bahwa Oregon tumbuh dalam lingkungan keluarga kaya yang penuh tata krama. Petunjuknya adalah gaun pesta flamboyan yang sempat dipinjam Vod (dan koleksi busananya yang berlimpah), kuda yang terawat di istal keluarganya, dan dugaan orang tuanya bahwa dia mendapat nilai akhir tinggi saat wisuda. Howard punya masalah dengan orang tuanya walaupun sebenarnya mereka agak memberinya kelonggaran. Dia membikin jarak dari mereka dengan mengontrak di tempat yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya. Saat mereka menjenguk untuk mengucapkan selamat ulang tahun, Howard hanya membiarkan mereka memberikan kartu ucapan lewat celah surat di pintu. Dia merasa malu saat orang tuanya mengobrol dengan Josie saat mereka menjemputnya di kontrakan setelah wisuda. Tapi, persoalan yang diisyaratkan itu hanya dikemukakan untuk menjadi dasar watak mereka, tidak digali lebih lanjut, berbeda halnya dengan JP dan Vod. Sebagaimana ditunjukkan lewat pembawaannya yang sesumbar dan kesembronoannya memakai uang, JP berasal dari keluarga yang sangat kaya. Anak-anak kontrakan bahkan sempat diajak ke rumah keluarganya yang sebesar istana dan berhalaman luas. Pada masa-masa menjelang lulus kakaknya bahkan datang ke kontrakan untuk memberinya pekerjaan yang sudah disiapkan baginya. Tapi, itulah yang menekankan bahwa JP sebenarnya anak manja yang bergantung pada kekayaan orang tuanya untuk merasa aman. Sisi rapuh JP makin terang di hadapan teman sekontrakannya setelah kematian bapaknya dan serentetan porotan anak-anak Stowe. JP sangat berkebalikan dari Vod. Itu baru terungkap saat Ibu Vod tinggal beberapa hari di kontrakan. Sikap cuek dan berani Vod ternyata merupakan bentuk pertahanan diri atas keluarganya yang hancur. Ibunya santai saja mengaku bahwa dia menyesal melahirkan Vod. Sejak kanak-kanak Vod sudah harus berobat ke psikiater. Di sisi lain, Vod sangat menyayangi dan ingin diakui orang tuanya, sebagaimana ditunjukkan oleh kemaklumannya saat ibunya yang murka menghancur-hancurkan perabot kontrakan dan kekecewaannya saat tiada satu pun orang tuanya datang ke wisudanya padahal dia sudah mengabari mereka bahwa dia dapat nilai akhir yang lumayan. Keadaan keluarga yang begini jugalah yang menyebabkan Vod sering terlilit masalah keuangan sehingga dia keluar masuk kerja sambilan dan menghindari penagih utang.


Dalam intensitas yang berbeda semua penghuni kontrakan menghadapi masalah-masalah yang terjadi di kampus, baik kurikuler maupun ekstrakurikuler, baik atas prakarsa sendiri maupun terpaksa. Howard adalah yang paling lancar menjalani kuliah setelah setahun sebelumnya sempat kuliah di jurusan Filsafat. Di antara penghuni kontrakan dialah yang nilai akhirnya paling tinggi, bahkan tidak lama setelah wisuda dia dapat panggilan kerja di London. Sekalinya dia terbentur dalam hal yang agak berkaitan dengan kuliah adalah saat suatu pameran lowongan kerja di kampus suatu perusahan mineral Amerika yang diidamkannya batal memberi kesempatan magang karena suatu salah paham. JP dan Kingsley mengalami masalah kuliah tapi tidak ditampilkan begitu serius. JP yang paling masa bodoh dengan kuliah berusaha mengatasi masalahnya dengan culas, misalnya dengan menyogok dosen supaya memberikan kunci jawaban ujian atau mengelabui bimbingan konseling kampus supaya memberikan surat dispensasi ujian. Kingsley pernah kena masalah karena mengeluhkan kinerja dosennya ke pihak kampus. Bolak-baliknya antara jurusan Geologi dan Teater berkaitan juga dengan kekhawatirannya atas rasa salah jurusannya, suatu perasaan yang terkobarkan saat ada seorang anak SMA yang menyatakan betapa sia-sianya kuliah kalau melihat keadaan ekonomi sekarang. Yang lebih gawat masalah kuliahnya adalah Josie dan Vod. Josie di-DO setelah membuat kesalahan fatal saat praktikum bedah gigi karena sedang dirundung banyak masalah pribadi. Dalam keadaan psikis yang terpuruk dia yang sempat menyembunyikan DO-nya dari teman sekontrakan akhirnya sempat kuliah Ilmu Hewan di Southampton sementara sebelum akhirnya kembali ke Manchester untuk kuliah Farmakologi. Vod yang kuliah dengan sokongan beasiswa Angkatan Udara Inggris dan prestasi akademiknya sangat payah pada awalnya, terlilit hutang biaya kuliah sampai-sampai dapat surat peringatan dari kampus. Tuntutan ekonominya berusaha diatasinya dengan bekerja jadi tukang bersih-bersih di suatu hotel lalu bartender di bar yang biasa ditongkrongi anak-anak kontrakan. Selain itu, dengan dukungan akademik langsung maupun tidak langsung dari Oregon dia membenahi kuliahnya sehingga nilai akhirnya lebih tinggi dari dugaannya. Selain memang rajin kuliah, Oregon juga aktif berkegiatan ekstrakurikuler, seperti ikut dan bahkan sempat menjadi presiden Student Union (Serikat Mahasiswa atau semacam perpaduan BEM dan BPM) dan magang di kantor dosennya. Keaktifan itu dipengaruhi oleh pembawaannya yang ingin mencoba segala macam di kampus. Masalahnya, dalam hal itu naluri bersaingnya kelewat menguasainya sehingga dia keteteran menangani semua kesibukannya, bahkan sebagai presiden Serikat Mahasiswa dia dimakzulkan karena dianggap tidak becus mengatur anggaran kegiatan-kegiatan mahasiswa. Pada akhirnya nilai akhirnya lebih kecil dari yang diperkirakannya sehingga dia batal mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Fulbright.


Segala konflik itu kemudian menggali kepribadian mereka dan mempengaruhinya walaupun tidak semuanya mengalami perubahan drastis. Yang paling drastis adalah JP dan Josie. Emosi mereka, baik sedih maupun senang, yang awalnya meletup-letup dan cenderung sembrono menjadi lebih kalem, sebagaimana tersirat dalam penerimaan mereka atas satu sama lain dan, dalam kasus JP, sikap atas kehidupan pasca-wisuda. Howard jadi bisa lebih berempati dan bersosialisasi, sebagaimana diisyaratkan saat dia menjadi penjaga pintu pesta Vodstock dan saat teman-temannya mengaku bahwa mereka tidak akan ikut tinggal dengan dia di Londson setelah lulus. Vod jadi lebih dewasa dalam menangani masalah ekonominya. Kingsley justru mengungkap sisi yang lebih rapuhnya dengan dia memacari perempuan yang jauh lebih tua dan mengeluhkan kemungkinan mesti tinggal kembali dengan ibunya. Oregon malah tampak tidak berubah sama sekali apalagi di hadapan orang tuanya. Tapi, toh sekalipun ada perubahan, pembawaan mereka sejak awal serial tetap ada.

Sepanjang serial pun kedekatan antara penghuni kontrakan dinamis. Vod dan Oregon menjadi sangat dekat dan saling mempengaruhi satu sama lain, bahkan sempat membuat Josie cemburu dan merasa sendirian saat Vod menyatakan bahwa Oregon adalah sahabat terbaiknya. Hubungan Josie, Kingsley, dan JP sudah jelas sangat dinamis kalau mengingat kisah cinta mereka. Adapun Howard, dia lebih dekat dengan Kingsley daripada JP, dan lebih dekat dengan Josie dan Vod daripada Oregon. Tapi, yang pasti di antara semuanya Vod adalah orang yang paling bisa dekat dengan mereka semua. Oregon dan Josie terpengaruh olehnya. JP bahkan menjulukinya Sang Legenda.

Terlepas dari soal urusan perseorangan tokoh-tokohnya, serial ini memberi beberapa gambaran reaksi pemuda kaya status ekonomi keluarganya. Ada yang seperti JP, yang menjadi begitu mengumbarnya tapi sekaligus sangat bergantung padanya. Kecenderungan ini membuat dia memasabodohkan hal-hal lain selain membelanjakan uangnya. Ada juga yang seperti Oregon sang bohemian bourgeois, yang berusaha menyembunyikannya dan malu-malu menentangnya. Kecenderungan ini membuat dia berusaha memberontak secara pretensius dan agak haus kemenangan karena di kedudukannya yang mapan dia mendapatkan apa yang diinginkannya. Serial ini juga memberikan gambaran yang agak muram tentang universitas di sela-sela gambaran kehidupan mahasiswa yang penuh canda. Kita bisa melihat ini saat seorang anak SMA mempertanyakan kegunaan kuliah di tengah keadaan ekonomi nasional yang tidak begitu bagus. Lebih produktif langsung bekerja saja, katanya. Dan tokoh-tokoh utama kita, khususnya Kingsley, merasa tertampar dengan argumen-argumen bocah itu. Ditambah lagi, saat wisuda tidak semua tokoh utama dihadapkan pada prospek ekonomi yang cerah. Di sini persoalan pendidikan dikaitkan dengan ekonomi. Tapi, kalau kita melihat Kingsley lagi, yang  merasa jurusannya tidak tepat baginya, persoalan pendidikan dibenturkan lagi pada persoalan pemenuhan diri rohaniah seseorang. Persoalan-persoalan ini sengaja dibiarkan muncul dalam bentuk pertanyaan bagi pemirsanya.

Fresh Meat adalah bagaimana masa kuliah membentuk seseorang dengan membenturkannya pada kelindan konflik yang terdiri atas cinta, persahabatan, beban keluarga, tugas dan ujian, prospek kerja, dan arah yang ingin dituju setelah wisuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar