Judul Serial
|
:
|
Fresh Meat
|
Jumlah Episode
|
:
|
30 Episode (4 musim)
|
Pencipta
|
:
|
Jesse Armstrong & Sam Bain
|
Aktor
|
:
|
Zawe Ashton, Kimberley Nixon, Jack Whitehall, Charlotte Ritchie,
Joe Thomas, Greg McHugh, Jelka van Houten, Sophie Wu, Faye Marsay
|
Rumah Produksi
|
:
|
Lime Pictures & Objective Productions
|
Waktu Tayang Asli
|
:
|
21 September 2011 – 28 Maret 2016
|
Fresh Meat berisi dinamika personal, perkuliahan, dan pesta
yang dialami mahasiswa penghuni suatu kontrakan di Manchester pada tahun 2000an
sejak mereka maba sampai wisuda.
Walaupun sebenarnya kontrakan itu dihuni tujuh orang, karena
tiap musim penghuni ketujuh selalu berubah, hanya enam penghuni yang utama. Howard
(Greg McHugh) yang sudah tinggal di kontrakan itu sejak dua tahun sebelumnya
adalah si kutu buku aneh yang suka membuat komentar-komentar yang memicu kerut
kening penghuni lain. JP (Jack Whitehall) yang berusaha berdandan perlente
adalah tukang sesumbar yang pikirannya berkisar pada mabuk, pesta, dan bercinta.
Kingsley (Joe Thomas) yang paling biasa saja di antara para pemuda penghuni
kontrakan adalah seorang yang kemudian punya hasrat bermusik, yang mudah baper
dan terlibat dalam kesialan dengan cewek berkali-kali. Vod (Zawe Ashton) yang
dandanannya ala gadis glam/punk adalah si dewa mabuk cuek yang punya naluri
membangkang tinggi. Oregon (Charlotte Ritchie) yang modis adalah pecinta puisi
yang berusaha keras untuk menjadi perempuan pemberontak garis depan. Josie
(Kimberley Nixon) yang pada awalnya tampak pemalu dan manis manja adalah gadis
impulsif yang punya punya kecenderungan candu alkohol dan seks. Para penghuni
lelaki mahasiswa jurusan Geologi walaupun Kingsley sempat bolak-balik pindah ke
jurusan Teater. Oregon dan Vod adalah mahasiswa jurusan Sastra Inggris. Josie
yang pada awalnya kuliah Kedokteran Gigi pindah ke Farmakologi karena DO.
Sementara itu, berturut-turut berdasarkan musim penghuni ketujuh adalah Paul,
seorang hantu kontrakan yang kehadirannya hanya diketahui lewat obrolan
tokoh-tokoh lain; Sabine (Jelka van Houten), seorang mahasiswa doktoral
farmakologi jutek asal Belanda yang sebenarnya sangat bebas dalam pandangannya
tentang seks dan mabuk-mabukan; Candice (Faye Marsay), maba saat penghuni utama
di tahun ketiga, yang berbakat di studinya di Sastra Inggris dan punya rasa
penasaran yang tinggi terhadap hal-hal baru. Pada tahun keempat tidak ada
penghuni ketujuh.
Sepanjang serial sisi-sisi lain tokoh-tokoh diungkap dan
kepribadian mereka digali lewat beragam cara.
Hubungan cinta adalah satu faktor yang mengocok-ngocok
mereka semua. Tiada seorang pun yang mengalami persoalan cinta yang biasa saja.
Oregon terlibat dalam suatu hubungan seksual yang tarik-menarik dengan
dosennya, sementara di sisi lain dia sangat memuja intelektualitas istri dosennya
yang juga seorang dosen. Saat dia merasa berhasil lepas dari kemelut itu, tanpa
diketahuinya dia malah jatuh cinta sesungguhnya pada anak mereka. Yang lebih
ruwet lagi adalah hubungan cinta Kingsley, Josie, dan JP. Keruwetan itu banyak
disebabkan oleh ketidaktepatan waktu. Pada awal serial Josie yang naksir
Kingsley walaupun dia sedang LDR-an dengan lelaki di kampung halamannya, justru
malah sering berakhir di ranjang dengan JP karena keimpulsifannya dan banyak
pengaruh alkohol. Saat Josie sudah lajang dan sedang sangat mencintai Kingsley,
justru Kingsley yang kecewa atas tindakannya menemukan pelipur pada diri
Heather (Sophie Wu), teman baik Josie. Ketika pada akhirnya jadian, Kingsley
dan Josie justru baru menyadari bahwa mereka tidak cocok. JP sendiri yang pada
awalnya hanya tertarik pada Josie secara seksual, sebagaimana semua
ketertarikannya pada perempuan, lama kemudian malah jadi jatuh cinta sungguhan
padanya, bahkan dia dengan sangat kocak menyatakan cintanya pada Josie
menggunakan Power Point. Sikap ini timbul setelah dia patah hati oleh seorang
anak Psikologi yang juga ditaksir sekaligus mematahkan hati Howard juga. Sebagaimana
dengan gadis itu, kegagalan cinta Howard yang berkali-kali terjadi banyak
disebabkan oleh cara dia bersikap pada perempuan sekalipun kebanyakan mereka
memberinya kesempatan. Misalnya, dia hanya bisa membatu saat seorang anak
Geologi sudah menantinya di tempat janjian kencan atau setelah dia dan Sabine
sekali menjadi fuckbuddy. Saat akhirnya jadian dengan Candice pun, dia malah
melakukan tindakan-tindakan yang tidak disadarinya menolak kebaikan Candice.
Vod-lah satu-satunya yang menolak dengan tegas sejak awal ketertarikan Howard.
Memang, di antara para penghuni kontrakan itu Vod adalah yang paling sedikit
ditampilkan terlibat dalam urusan cinta. Tapi, itu tidak berarti persoalan
cintanya kalah luar biasa. Kisah cintanya adalah yang paling aneh. Pria
Kolombia yang ditemuinya saat liburan bersama Oregon ke Amerika Latin
dinikahinya saat pria itu mengunjungi kontrakannya, hanya supaya dia bisa
menelantarkan pria itu di mall sehingga dia ditangkap petugas imigrasi dan
dideportasi. Selama berhubungan pun pembicaraan mereka harus selalu
diterjemahkan oleh Oregon karena Vod tidak mengerti bahasa Spanyol dan Javier,
pria Kolombia itu, tidak mengerti bahasa Inggris.
Meskipun tidak sama dalam, latar belakang keluarga para
penghuni kontrakan digali sedikit demi sedikit. Sekalinya Kingsley membicarakan
orang tuanya, isinya hanya berupa kebiasaan sehari-hari yang tidak terlalu
berarti. Josie juga tidak jauh berbeda. Yang lebih dalam dari itu adalah Oregon
dan Howard. Koleksi busananya yang serba modis, kerajinannya di kampus, dan
hasratnya yang besar untuk menjadi pemberontak adalah isyarat bahwa Oregon
tumbuh dalam lingkungan keluarga kaya yang penuh tata krama. Petunjuknya adalah
gaun pesta flamboyan yang sempat dipinjam Vod (dan koleksi busananya yang
berlimpah), kuda yang terawat di istal keluarganya, dan dugaan orang tuanya
bahwa dia mendapat nilai akhir tinggi saat wisuda. Howard punya masalah dengan
orang tuanya walaupun sebenarnya mereka agak memberinya kelonggaran. Dia
membikin jarak dari mereka dengan mengontrak di tempat yang berlokasi tidak
jauh dari rumahnya. Saat mereka menjenguk untuk mengucapkan selamat ulang
tahun, Howard hanya membiarkan mereka memberikan kartu ucapan lewat celah surat
di pintu. Dia merasa malu saat orang tuanya mengobrol dengan Josie saat mereka
menjemputnya di kontrakan setelah wisuda. Tapi, persoalan yang diisyaratkan itu
hanya dikemukakan untuk menjadi dasar watak mereka, tidak digali lebih lanjut,
berbeda halnya dengan JP dan Vod. Sebagaimana ditunjukkan lewat pembawaannya
yang sesumbar dan kesembronoannya memakai uang, JP berasal dari keluarga yang
sangat kaya. Anak-anak kontrakan bahkan sempat diajak ke rumah keluarganya yang
sebesar istana dan berhalaman luas. Pada masa-masa menjelang lulus kakaknya
bahkan datang ke kontrakan untuk memberinya pekerjaan yang sudah disiapkan
baginya. Tapi, itulah yang menekankan bahwa JP sebenarnya anak manja yang
bergantung pada kekayaan orang tuanya untuk merasa aman. Sisi rapuh JP makin
terang di hadapan teman sekontrakannya setelah kematian bapaknya dan serentetan
porotan anak-anak Stowe. JP sangat berkebalikan dari Vod. Itu baru terungkap saat
Ibu Vod tinggal beberapa hari di kontrakan. Sikap cuek dan berani Vod ternyata
merupakan bentuk pertahanan diri atas keluarganya yang hancur. Ibunya santai
saja mengaku bahwa dia menyesal melahirkan Vod. Sejak kanak-kanak Vod sudah
harus berobat ke psikiater. Di sisi lain, Vod sangat menyayangi dan ingin
diakui orang tuanya, sebagaimana ditunjukkan oleh kemaklumannya saat ibunya
yang murka menghancur-hancurkan perabot kontrakan dan kekecewaannya saat tiada
satu pun orang tuanya datang ke wisudanya padahal dia sudah mengabari mereka
bahwa dia dapat nilai akhir yang lumayan. Keadaan keluarga yang begini jugalah
yang menyebabkan Vod sering terlilit masalah keuangan sehingga dia keluar masuk
kerja sambilan dan menghindari penagih utang.
Dalam intensitas yang berbeda semua penghuni kontrakan
menghadapi masalah-masalah yang terjadi di kampus, baik kurikuler maupun
ekstrakurikuler, baik atas prakarsa sendiri maupun terpaksa. Howard adalah yang
paling lancar menjalani kuliah setelah setahun sebelumnya sempat kuliah di
jurusan Filsafat. Di antara penghuni kontrakan dialah yang nilai akhirnya
paling tinggi, bahkan tidak lama setelah wisuda dia dapat panggilan kerja di
London. Sekalinya dia terbentur dalam hal yang agak berkaitan dengan kuliah adalah
saat suatu pameran lowongan kerja di kampus suatu perusahan mineral Amerika yang
diidamkannya batal memberi kesempatan magang karena suatu salah paham. JP dan
Kingsley mengalami masalah kuliah tapi tidak ditampilkan begitu serius. JP yang
paling masa bodoh dengan kuliah berusaha mengatasi masalahnya dengan culas,
misalnya dengan menyogok dosen supaya memberikan kunci jawaban ujian atau
mengelabui bimbingan konseling kampus supaya memberikan surat dispensasi ujian.
Kingsley pernah kena masalah karena mengeluhkan kinerja dosennya ke pihak
kampus. Bolak-baliknya antara jurusan Geologi dan Teater berkaitan juga dengan
kekhawatirannya atas rasa salah jurusannya, suatu perasaan yang terkobarkan
saat ada seorang anak SMA yang menyatakan betapa sia-sianya kuliah kalau
melihat keadaan ekonomi sekarang. Yang lebih gawat masalah kuliahnya adalah
Josie dan Vod. Josie di-DO setelah membuat kesalahan fatal saat praktikum bedah
gigi karena sedang dirundung banyak masalah pribadi. Dalam keadaan psikis yang
terpuruk dia yang sempat menyembunyikan DO-nya dari teman sekontrakan akhirnya
sempat kuliah Ilmu Hewan di Southampton sementara sebelum akhirnya kembali ke
Manchester untuk kuliah Farmakologi. Vod yang kuliah dengan sokongan beasiswa Angkatan
Udara Inggris dan prestasi akademiknya sangat payah pada awalnya, terlilit
hutang biaya kuliah sampai-sampai dapat surat peringatan dari kampus. Tuntutan
ekonominya berusaha diatasinya dengan bekerja jadi tukang bersih-bersih di
suatu hotel lalu bartender di bar yang biasa ditongkrongi anak-anak kontrakan.
Selain itu, dengan dukungan akademik langsung maupun tidak langsung dari Oregon
dia membenahi kuliahnya sehingga nilai akhirnya lebih tinggi dari dugaannya. Selain
memang rajin kuliah, Oregon juga aktif berkegiatan ekstrakurikuler, seperti
ikut dan bahkan sempat menjadi presiden Student Union (Serikat Mahasiswa atau
semacam perpaduan BEM dan BPM) dan magang di kantor dosennya. Keaktifan itu
dipengaruhi oleh pembawaannya yang ingin mencoba segala macam di kampus.
Masalahnya, dalam hal itu naluri bersaingnya kelewat menguasainya sehingga dia
keteteran menangani semua kesibukannya, bahkan sebagai presiden Serikat
Mahasiswa dia dimakzulkan karena dianggap tidak becus mengatur anggaran
kegiatan-kegiatan mahasiswa. Pada akhirnya nilai akhirnya lebih kecil dari yang
diperkirakannya sehingga dia batal mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan
beasiswa Fulbright.
Segala konflik itu kemudian menggali kepribadian mereka dan
mempengaruhinya walaupun tidak semuanya mengalami perubahan drastis. Yang
paling drastis adalah JP dan Josie. Emosi mereka, baik sedih maupun senang,
yang awalnya meletup-letup dan cenderung sembrono menjadi lebih kalem,
sebagaimana tersirat dalam penerimaan mereka atas satu sama lain dan, dalam
kasus JP, sikap atas kehidupan pasca-wisuda. Howard jadi bisa lebih berempati
dan bersosialisasi, sebagaimana diisyaratkan saat dia menjadi penjaga pintu
pesta Vodstock dan saat teman-temannya mengaku bahwa mereka tidak akan ikut
tinggal dengan dia di Londson setelah lulus. Vod jadi lebih dewasa dalam
menangani masalah ekonominya. Kingsley justru mengungkap sisi yang lebih
rapuhnya dengan dia memacari perempuan yang jauh lebih tua dan mengeluhkan
kemungkinan mesti tinggal kembali dengan ibunya. Oregon malah tampak tidak berubah
sama sekali apalagi di hadapan orang tuanya. Tapi, toh sekalipun ada perubahan,
pembawaan mereka sejak awal serial tetap ada.
Sepanjang serial pun kedekatan antara penghuni kontrakan
dinamis. Vod dan Oregon menjadi sangat dekat dan saling mempengaruhi satu sama
lain, bahkan sempat membuat Josie cemburu dan merasa sendirian saat Vod
menyatakan bahwa Oregon adalah sahabat terbaiknya. Hubungan Josie, Kingsley,
dan JP sudah jelas sangat dinamis kalau mengingat kisah cinta mereka. Adapun
Howard, dia lebih dekat dengan Kingsley daripada JP, dan lebih dekat dengan
Josie dan Vod daripada Oregon. Tapi, yang pasti di antara semuanya Vod adalah
orang yang paling bisa dekat dengan mereka semua. Oregon dan Josie terpengaruh
olehnya. JP bahkan menjulukinya Sang Legenda.
Terlepas dari soal urusan perseorangan tokoh-tokohnya,
serial ini memberi beberapa gambaran reaksi pemuda kaya status ekonomi
keluarganya. Ada yang seperti JP, yang menjadi begitu mengumbarnya tapi
sekaligus sangat bergantung padanya. Kecenderungan ini membuat dia
memasabodohkan hal-hal lain selain membelanjakan uangnya. Ada juga yang seperti
Oregon sang bohemian bourgeois, yang berusaha menyembunyikannya dan malu-malu
menentangnya. Kecenderungan ini membuat dia berusaha memberontak secara
pretensius dan agak haus kemenangan karena di kedudukannya yang mapan dia
mendapatkan apa yang diinginkannya. Serial ini juga memberikan gambaran yang
agak muram tentang universitas di sela-sela gambaran kehidupan mahasiswa yang
penuh canda. Kita bisa melihat ini saat seorang anak SMA mempertanyakan
kegunaan kuliah di tengah keadaan ekonomi nasional yang tidak begitu bagus.
Lebih produktif langsung bekerja saja, katanya. Dan tokoh-tokoh utama kita,
khususnya Kingsley, merasa tertampar dengan argumen-argumen bocah itu. Ditambah
lagi, saat wisuda tidak semua tokoh utama dihadapkan pada prospek ekonomi yang
cerah. Di sini persoalan pendidikan dikaitkan dengan ekonomi. Tapi, kalau kita
melihat Kingsley lagi, yang merasa
jurusannya tidak tepat baginya, persoalan pendidikan dibenturkan lagi pada
persoalan pemenuhan diri rohaniah seseorang. Persoalan-persoalan ini sengaja
dibiarkan muncul dalam bentuk pertanyaan bagi pemirsanya.
Fresh Meat adalah bagaimana masa kuliah membentuk seseorang
dengan membenturkannya pada kelindan konflik yang terdiri atas cinta,
persahabatan, beban keluarga, tugas dan ujian, prospek kerja, dan arah yang
ingin dituju setelah wisuda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar