Judul Buku
|
:
|
Bintang-Bintang
|
Penulis
|
:
|
Ras Siregar
|
Penerbit
|
:
|
Pustaka Jaya
|
Tahun Terbit
|
:
|
1973
|
Bintang-Bintang berisi hubungan laki-perempuan, peristiwa
yang berkaitan dengan zaman perang, dan persahabatan.
Di sini hubungan laki-perempuan digambarkan cenderung tidak
berbalas. Penghadang hubungan itu kadang pekerjaan, kebiasaan seseorang, atau
ketiadaan komunikasi. Seorang lelaki canggung mendekati perempuan yang
ditaksirnya karena di satu sisi lelaki itu, seorang asisten lab, menilai
perempuan itu tidak becus bekerja (“Sebuah Analisis”). Seorang perempuan
berselingkuh karena suaminya tak kunjung pulang dari medan perang. Seorang
lelaki mendendam setelah istrinya dibunuh saat dia bertugas di medan perang (“Bintang-Bintang”).
Seorang perempuan menjadi perawan tua karena kebiasaannya berganti-ganti
pasangan dan keranjingan berpesta (“Setangkai Bunga”). Seorang istri yang
merajuk karena ternyata sedang hamil baru mengaku pada suaminya setelah orang
lain ikut campur di meja mereka (“Pelaut”). Kecuali dalam satu cerpen, di sini ketidakberbalasan
hubungan laki-perempuan bersuasana muram.
Perang di masa lalu berpengaruh besar terhadap peristiwa
dalam beberapa cerpen. Sebuah muntik (kereta perkebunan) menjadi saksi bisu
perubahan orang-orang akibat perang zaman Jepang, perang revolusi, perang
agresi militer Belanda. Orang-orang yang pada zaman sebelumnya adalah rekan,
pada zaman selanjutnya menjadi musuh (“Muntik No. 11”). Pendudukan Jepang di
daerah perkebunan kelapa sawit memisahkan seorang istri dari suaminya yang
dipaksa untuk menjadi serdadu Asia Timur Raya. Perempuan itu serong (“Ia Datang
Malam Hari”). Perang revolusi menjauhkan seorang suami dari istrinya sehingga
dia terlambat mengetahui istrinya diperkosa dan dibunuh oleh gerombolan. Perang
mengubah orang-orang secara drastis.
Dua cerpen berisi topik yang menyimpang dari kebanyakan
cerpen dalam kumpulan ini. Meskipun demikian, dua cerpen ini memiliki irisan
topik, yakni persahabatan. Satu berisi persahabatan palsu karena dilandasi oleh
kepentingan untuk mempengaruhi keputusan seorang yang berkuasa, seorang asisten
dosen. Bertahun-tahun kemudian saat dia berusaha menyapa, teman itu
menganggapnya tidak penting (“Ketika Jadi Asisten”). Satu lagi berisi curhat seorang
penulis pada temannya. Dia berusaha untuk bercerita tentang hal-hal yang
menyenangkan tapi selalu berakhir tidak menyenangkan karena keadaannya memang
tidak menyenangkan (“Surat Buat Sahabat”). Persahabatan palsu ditunjukkan oleh
pengabaian seseorang pada upaya penghubungan kembali seseorang lainnya setelah
lama tidak bertemu, sedangkan, sebaliknya, tidak.
Bintang-Bintang memendarkan kemuraman hubungan
laki-perempuan yang tidak berbalas, perubahan drastis orang-orang akibat
perang, dan perbedaan persahabatan yang palsu dan tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar