Judul Buku
|
:
|
Frustrasi Puncak Gunung
|
Penulis
|
:
|
Ashadi Siregar
|
Penerbit
|
:
|
Cypress
|
Tahun Terbit
|
:
|
1978
|
Ashadi Siregar memparalelkan kepekaan sosial seseorang dan
pergolakan cintanya dalam Frustrasi Puncak Gunung.
Seseorang itu adalah Herman, seorang mahasiswa yang lebih
suka naik gunung ketimbang terlibat dalam urusan organisasi mahasiswa atau
berada di suatu pesta. Saat dirubung gadis-gadis karena kemahirannya menyanyi,
dia merasa mereka terlalu merepotkan. Lalu, dia bertemu Cecilia Ambarwati,
seorang aktivis kampus yang dicap sebagai perempuan yang memandang lelaki
sebagai bawahannya untuk mencapai tujuan politisnya. Meskipun begitu, di rumah
ibunya berkeras menjodohkannya dengan Susanto, dosen kimia yang dikenal galak
dan kaku. Ambar dan Herman sebenarnya saling tertarik, bahkan bapak Ambar
senang bergaul dengan Herman. Hanya saja keraguan melanda keduanya. Pergulatan
dua tokoh utamanya dengan keraguan cinta dan konsekuensi keputusannya dikupas
dalam Frustrasi Puncak Gunung.
Setelah lulus, Herman praktik sebagai dokter hewan di Timor.
Dia memilih hidup menyepi: merenung di suatu padang, mabuk, dan mengurusi
hewan-hewan, terlepas dari kenyataan bahwa warga setempat menghormatinya. Meskipun
begitu, dia juga bergaul dengan sebayanya: beberapa pemuda setempat yang telah
mendapat pengaruh gaya hidup kota besar dan perantau yang juga dinas di sana. Perantauan
memang membuka mata terhadap banyak hal. Sekelompok mahasiswa peneliti ekonomi
mempertanyakan kesenjangan sosial padanya, padahal dia sama sekali tak tahu.
Kesadaran tentang seks dan cinta dia dapatkan dari seorang istri yang kurang
dibelai. Pergaulannya dengan seorang tua yang diasingkan masyarakat membuatnya
merenungkan kesepian hidup. Peristiwa dalam Frustrasi Puncak Gunung mengubah
tokoh utamanya, dari yang acuh tak acuh menjadi lebih mawas diri dan peka
terhadap masalah di sekitarnya.
Frustrasi Puncak Gunung adalah suatu kisah tentang kehilangan
dan penemuan yang terjadi bersamaan dalam cinta dan kepekaan sosial tokoh
utamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar