Rabu, 25 Januari 2017

Freaks And Geeks - Paul Feig



Judul Serial
:
Freaks and Geeks
Jumlah Episode
:
18 episode
Pencipta
:
Paul Feig
Aktor
:
Linda Cardellini, John Francis Daley, James Franco, Samm Levine,
Jason Segel, Seth Rogen, Busy Philipps, Martin Starr, Sarah Hagan,
Natasha Melnick
Rumah Produksi
:
Apatow Productions & Dreamworks Television
Waktu Tayang Asli
:
25 September 1999 – 8 Juli 2000

Freaks and Geeks berisi konflik antara anak dan orang tua, lika-liku cinta, dan krisis eksistensi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak SMA di suatu daerah di Amerika tahun ‘80an.

Ada dua tokoh yang menjadi fokus serial ini: Lindsay Weir (Linda Cardellini) dan Sam Weir (John Francis Daley). Mereka adalah kakak-beradik. Lindsay yang lebih tua. Lindsay adalah seorang gadis juara kelas, bahkan dia adalah seorang mathlete (atlet matematika) jempolan. Dia juga anak yang patuh pada orang tuanya. Tapi, setelah menyaksikan sendiri kematian neneknya, dia memutuskan untuk berubah. Yang awalnya nongkrong dengan anak-anak atlet matematika, dia kemudian bergaul dengan anak-anak yang digolongkan sebagai freaks. Dia pun mengubah dandanannya. Dulu dia memakai rok dan sweater, dan rambutnya dijepit. Sekarang dia memakai jaket parka dan celana jins. Sementara itu, Sam adalah bocah yang nongkrongnya dengan anak-anak yang digolongkan sebagai geeks. Mereka sering menjadi bahan gencetan anak-anak olah raga (yang sering disebut sebagai jocks) atau anak-anak yang badannya lebih besar. Saat penjaskes mereka jarang diajak main oleh teman-temannya. Kalau sedang ngumpul, mereka membicarakan serial televisi atau film kesukaan mereka dengan sangat antusias. Lindsay dan Sam adalah anak-anak baik-baik yang nyaris culun dan kaku.

Sebelum banyak nongkrong dengan freaks, Lindsay punya seorang sobat bernama Millie (Sarah Hagan). Mereka sama-sama mathlete dan anak gereja. Kalau Millie mendapati Lindsay melakukan kenakalan-kenakalan bersama freaks, dia sering menegur Lindsay. Freaks sendiri terdiri atas Daniel Desario, Nick Andopolis, Ken Miller, dan Kim Kelly. Pertama-tama, Lindsay bergabung dengan tongkrongan itu karena perkenalannya dengan Daniel (James Franco), bahkan sepanjang cerita bertebaran isyarat bahwa Lindsay punya rasa pada Daniel walaupun tidak pernah ada penggalian lebih lanjut. Daniel sendiri adalah pacar Kim Kelly (Busy Philipps), seorang gadis berpostur maskulin yang mudah meledak. Nick Andopolis (Jason Segel) adalah pemuda kikuk yang suka giting dan penggemar berat rock progresif (khususnya Led Zeppelin dan Rush) yang bermimpi bisa menjadi drummer terkenal. Ken Miller (Seth Rogen) adalah pemuda yang suka membikin komentar-komentar sarkas. Di antara semua freaks Ken adalah yang paling jarang berada dalam satu adegan berdua saja dengan Lindsay.

Sam menongkrong dengan Neal Schweiber (Samm Levine) dan Bill Haverchuck (Martin Starr). Neal suka berpakaian perlente –yang sebenarnya membuat dia tampak lebih aneh— dan suka memposisikan diri sebagai orang yang paling tahu sesuatu di antara teman-temannya dan pemimpin di antara geeks. Dia juga suka memperagakan tokoh-tokoh populer favoritnya. Bill adalah yang tampangnya paling culun. Dia memakai kaca mata berukuran besar. Mukanya cengok (mulutnya suka mangap melulu). Dia juga suka tidak sadar ruang. Misalnya, dia makan di tempat yang dilarang. Tapi, dialah yang mempunyai naluri pemberontak paling besar di antara geeks. Dia meneror guru penjaskesnya karena dendam setelah sekian lama tidak dipedulikan saat mata pelajaran itu. Selain dengan geeks, Sam juga sering satu adegan dengan pujaan rahasianya, Cindy Sanders (Natasha Melnick), seorang anggota pemandu sorak.

Semua tokoh utama Freaks and Geeks mengalami pergolakannya masing-masing walaupun dalam intensitas dan penggalian yang berbeda.

Hubungan antara tokoh dan keluarganya adalah persoalan yang berulang muncul.

Ken, tokoh yang wataknya paling sedikit digali, pun mengalami masalah itu. Ketidaksukaannya pada bapaknya disiratkan dalam ucapannya bahwa dia akan menunggu sampai bapaknya mati supaya dia punya biaya untuk pindah ke Hawaii. Yang juga hanya ditampilkan sedikit sekali hubungannya dengan keluarganya adalah Daniel. Pada adegan itu dia bertengkar dengan ibunya karena tidak mau disuruh-suruh.

Pacar Daniel, Kim, memiliki hubungan yang lebih buruk dengan orang tuanya. Ibunya suka menjelek-jelekkan Kim dan menyebutnya anak yang tidak berguna. Agaknya ini juga yang membuat Kim memiliki pembawaan yang gampang meledak. Setelah berkenalan dengan Lindsay, Kim mendapatkan kesempatan untuk membuktikan pada ibunya bahwa dia bisa juga bersahabat dengan anak orang kaya yang prestasi akademiknya bagus. Tapi, karena pembuktian itu terlalu banyak dipermanis Kim, upaya itu gagal.
Sama dengan Kim, Nick memiliki hubungan yang tegang dengan bapaknya yang purnawirawan tentara. Bapaknya tidak suka Nick bermain drum. Ditambah lagi, nilai Nick jelek. Bapaknya bahkan membuang perangkat drum Nick yang megah itu. Nick didesak untuk masuk tentara saja setelah lulus.

Yang hubungannya agak lebih pelik adalah Neal. Dia sangat mengagumi bapaknya. Tapi, saat dia menyadari bahwa bapaknya selingkuh, dia remuk dan kebingungan. Keretakan hubungan bapak dan ibunya yang menjadi terang membuatnya membenci diri sendiri. Ketegangan itu mencapai puncak pada suatu pesta rumahan yang diadakan orang tuanya. Di situ dia yang sudah belajar ventriloquist mengejek bapaknya.
Bill sangat dekat dengan ibunya, bahkan sampai pada taraf tidak rela kalau ada orang lain di antara mereka. Ibu Bill adalah seorang janda. Saat Pak Ben, guru penjaskesnya, musuh besar Bill, jatuh cinta pada ibunya, Bill sangat cemburu dan berusaha untuk menggagalkan pendekatan Pak Ben.

Tentu saja yang paling pelik hubungannya dengan orang tua adalah Lindsay. Dia adalah anak kesayangan orang tuanya karena segala prestasi akademik dan sikapnya. Tapi, setelah dia berubah dan kedapatan membuat ulah, hubungan dia dan orang tuanya berombak. Kepercayaan orang tuanya terhadapnya pun naik-turun. Salah satu puncak ketegangan hubungan mereka adalah saat Lindsay yang diam-diam memakai mobil bapaknya untuk mengantar freaks ke suatu konser mengalami kecelakaan sehingga mobil itu rusak parah. Bapaknya bahkan berkata bahwa dia bisa saja memenjarakan Lindsay dengan tuntutan curanmor. Pada kesempatan lain muncul isyarat tentang harapan Lindsay atas orang tuanya. Saat itu bapaknya baru saja menasihati Nick yang bertengkar dengan bapaknya. Lindsay bertanya-tanya kenapa bapaknya bisa sehangat itu berbicara pada Nick sedangkan sangat tegas padanya. Bapaknya bilang karena Lindsay adalah anaknya yang dia temui setiap hari dan ketahui seluk-beluknya.

Konflik antara anak dan orang tua dalam serial ini muncul dari harapan kedua pihak. Orang tua ingin begini anak ingin begitu.

Tentu saja percintaan remaja tidak mungkin tidak ada dalam serial ini.

Sam sejak lama memuja Cindy. Tapi, selama itu Sam hanya bisa sampai pada taraf saling menyapa. Paling mentok mereka membicarakan urusan sekolah. Cindy sering meminta tolong pada Sam. Sam dengan saran teman-temannya mencoba banyak cara untuk memikat perhatian Cindy. Dia bahkan sampai mengubah penampilannya walaupun perubahan penampilan itu sangat tidak mengesankan Cindy dan malah membuat dia diolok-olok orang satu sekolah, dan dia mengikuti ekskul-ekskul yang diikuti Cindy. Tapi, usaha Sam tidak sepenuhnya sia-sia. Persinggungan mereka pada kegiatan akademik dan ekskul itu memberi mereka kesempatan untuk mengobrol lebih jauh. Walaupun kemudian Sam hanya menjadi sebatas teman curhat cinta Cindy yang galau karena pacarnya yang jocks, obrolan itu menjadi jalan bagi Sam untuk menjadi pacar Cindy saat putus dari pacarnya. Meskipun demikian, setelah berpacaran, justru angan-angan Sam tentang Cindy rubuh sama sekali. Sam merasa Cindy hanya ingin Sam mengikutinya saja. Cindy sama sekali tidak tertarik pada apa-apa yang menarik bagi Sam, bahkan bersimpati pun tidak. Film-film lawak Steve Martin yang sangat disukai Sam membosankan Cindy. Sam jadi bertanya-tanya tentang cinta.

Kakaknya, Lindsay, pun mengalami kisah percintaan yang buruk walaupun dalam bentuk yang berbeda. Walaupun pada awalnya Lindsay nongkrong dengan freaks karena perkenalannya dengan Daniel dan ada isyarat bahwa Lindsay jatuh hati pada Daniel, dia kemudian lebih dekat dengan Nick. Kedekatan ini diperintens oleh masalah anak-orang tua yang melilit Neil. Saat anak-anak freaks yang lain mengolok-olok atau mengabaikan kesusahan Neil, Lindsay justru mendukung secara aktif Neil. Lindsay bahkan mendukungnya untuk berlatih drum sungguh-sungguh dan kemudian mengikuti audisi suatu band. Saat Neil sedang terpuruk-terpuruknya, Lindsay menciumnya sebagai pelipur. Neil mengumumkan itu pada teman-temannya sebagai tanda mereka jadian. Lindsay tidak menyangkal maupun mengiyakan saat mereka menanyakan itu padanya. Tapi, seiring hubungan mereka berjalan, Lindsay merasa tidak nyaman dengan pembawaan Neil yang terlalu mengikatnya dan memiliki pembawaan yang terlalu serius. Dia menyatakan niatnya untuk memutuskan Neil pada Kim. Tapi, kemudian freaks yang lain melarangnya putus dengan memberi isyarat tentang betapa kacaunya Neil saat putus dari pacar sebelumnya. Lindsay yang gamang curhat pada ibunya. Dia yakin akan memutuskan Neil. Tapi, pada saat-saat terakhir dia membatalkan niatnya karena Neil sedang sangat terpuruk. Tapi, karena suatu kesalahpahaman, ibunya malah mengisyaratkan niatan putus Lindsay pada Neil. Setelah itu, Neil bersikap agak memusuhi Lindsay walaupun mereka tetap menongkrong bersama. Saat hubungan pertemanan mereka agak membaik, Neil selalu memproyeksikan patah hatinya pada Lindsay, seakan-akan Lindsay-lah yang merasa menyesal putus dari Neil.

Di antara semua kisah cinta yang ada dalam serial ini hubungan Daniel dan Kim adalah yang awet-rajet. Mereka putus-nyambung berkali-kali. Kalau putus, Kim akan menjadi senggol bacok. Pada awal perkenalannya dengan freaks Lindsay merasa bingung menghadapi Kim yang misuh-misuh melulu karena patah hati. Tapi, anak-anak freaks yang lain menyuruhnya bersikap cuek saja karena Kim dan Daniel sudah biasa begitu. Memang, kemudian mereka balikan lagi. Suatu ketika Kim mendapati Daniel merayu temannya. Peristiwa itu bertepatan dengan memanasnya hubungan dia dan orang tuanya. Kim murka. Bahkan, saat Daniel mendatanginya dan membujuknya di rumah Lindsay, dia memukul, menampar, dan seterusnya. Tapi, Daniel teguh. Akhirnya, Kim luluh dan mereka bercinta di dapur rumah Lindsay.

Yang agak ekstrim adalah kisah cinta yang dialami Ken. Dia jatuh cinta pada perempuan yang suka diejeknya. Lalu, saat mereka kemudian jadian, si perempuan mengaku bahwa saat lahir dia memiliki dua kelamin, penis dan vagina. Ken menjadi gelisah dan bertanya-tanya apakah dia homoseksual atau bukan. Dia menjauhi perempuan itu. Hubungan mereka merenggang. Pada akhirnya perempuan itu mengetahui bahwa Ken membocorkan rahasia itu pada teman-temannya. Setelah berbagai pergulatan, Ken menyesal dan meminta balikan.

Dalam serial ini cinta remaja dilihat dari sudut pandang seorang pemuja yang kemudian terbangun dari mimpinya, seorang pengungsi masalah sekolah dan keluarga, seorang pemain cinta, dan seorang yang punya prasangka orientasi seksual.

Satu lagi hal yang terus muncul dalam serial ini adalah krisis eksistensi yang dialami tokoh-tokohnya.

Neil sangat menggemari drum. Ada suatu adegan megah yang menampilkan dia bermain drum sambil diiringi lagu. Berkali-kali dia membanggakan drum set-nya yang 32 kit. Saat John Bonham meninggal, dia sangat terpukul. Tapi, setelah latihan band untuk audisi battle of the band dan mengikuti audisi drummer untuk suatu band, dia baru sadar bahwa dia payah. Selama itu teman-temannya sebenarnya tahu bahwa Neil payah, tapi mereka membiarkannya. Ken pernah berkata pada Lindsay bahwa seberapa keras pun Neil mencoba pada akhirnya dia akan masuk tentara. Saat Neil menyadari keadaannya, kita bisa melihat betapa rapuhnya dia sehingga dia memerlukan suatu tameng untuk melindunginya: drum. Dia merasa drum adalah dirinya sebagaimana pernah dinyatakannya pada Lindsay. Ketika tameng itu hancur, hancur pula dia sampai pada taraf dia menyatakan bahwa buat apa berusaha? Semuanya sia-sia. Baru setelah masa kritis itu lewat, dia perlahan bangkit walaupun kecenderungan delusionalnya masih tampak dalam sikapnya yang kikuk. Atas dorongan bapak Lindsay dia mulai mengikuti les drum dan belajar drum dengan benar.

Di balik sikapnya yang santai dan suka membercandakan persoalan Daniel pun sama merasa tidak amannya seperti Neil. Dua persoalan yang menggelisahkannya adalah nilai pelajaran dan identitasnya. Saking sadarnya akan kinerja akademiknya yang buruk Daniel sering sengaja membolos atau menghindari ujian. Dia merasa tidak ada gunanya berusaha. Suatu kali dia terdesak urusan nilai. Saat itu dia menggunakan keahliannya untuk membercandakan persoalan: dia berakting seperti orang tidak berdaya. Akting itu sangat meyakinkan. Lindsey yang menyaksikan akting Daniel di hadapan kepala sekolahnya tidak bisa menahan tawanya karena sebelumnya pun Daniel berakting demikian untuk membujuknya supaya mau membuatkan contekan ujian. Tapi, Daniel tidak bisa menggunakan keahliannya untuk berpura-pura saat dihadapkan pada persoalan identitas. Di balik topeng santai itu dia sebenarnya tidak tahu dia mau apa atau mau jadi apa. Dia adalah tipe orang yang hanyut dalam lautan kehidupan. Saat ditanya oleh teman-temannya mau jadi apa ketika lulus kelak, dia mengeles. Tapi, dalam omongannya itu jelas terlihat bahwa sebenarnya dia tidak tahu mau jadi apa. Dalam kegamangan itu, dia sempat bertanya pada seorang dedengkot anak culun di sekolah. Dia meminta anak itu mendeskripsikan siapa itu Daniel Desario. Setelah masa kritis itu, dia merelakan diri mencoba segala hal untuk mencari jati dirinya. Bahkan, dia membiarkan dirinya menjalani hukuman sebagai petugas audio visual sekolah sekalipun dia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang itu. Kegelisahan ini mendapat sedikit pencerahan saat dia nongkrong dengan geeks untuk bermain Dungeons & Dragons, sebuah gim bermain peran. Di situ dia marah-marah karena tidak mau menjadi dwarf. Dari ketidaksukaannya itulah dia menemukan pencerahan tentang arti eksistensi diri.

Sam tidak suka dicap sebagai geek. Dia pernah menyatakan itu pada teman-temannya saat dia muak digencet. Meskipun demikian, kemuakan itu juga dipengaruhi oleh ketidaksadaran Cindy akan perasaannya. Dia ingin dilihat Cindy. Dia merasa kalau dia tetap dicap sebagai geek dia akan tetap tidak diperhatikan Cindy dan digencet. Makanya, dia mencoba beragam cara untuk menjauh dari cap geek. Tapi, ketika dia berhasil naik derajat –salah satunya dengan cara menjadi pacar Cindy, dia merasa dunia barunya membosankan. Keputusannya untuk memutuskan Cindy adalah pertanda bahwa dia menerima dirinya sendiri, menerima ke-geek-an dirinya.

Sekali lagi, tentu saja Lindsay adalah tokoh yang mengalami krisis eksistensi paling intens. Berkali-kali dia bolak-balik antara dunianya yang lama, dunia sebelum dia menyaksikan kematian neneknya, dan dunianya yang baru yang berisi freaks. Pada awal-awal serial Ken dan Kim tidak suka padanya karena Lindsay terlalu kaku dan takut aturan, suatu sikap yang justru merepotkan freaks. Membuat kenakalan sedikit Lindsay takut. Lama-lama Lindsay bisa menerima nilai-nilai yang dijalankan freaks. Tapi, sempat juga Lindsay kembali ke dunianya yang lama secara ekstrim karena kecelakaan mobil yang dialaminya bersama freaks. Dia membenci mereka. Bersamaan dengan itu, ketika kembali nongkrong dengan mathlete –orang tuanya melarang dia untuk nongkrong dengan freaks, dia merasakan kembali naluri kompetisi. Salah seorang saingan di tim mathlete-nya menentang kehadirannya secara tidak langsung. Dalam persaingan itu dia menang. Tapi, dia kemudian menyadari bahwa mathlete dan dunia yang menyertainya bukan lagi dunia yang ingin dia tempati, sebagaimana pengakuannya pada Millie. Kemudian dia kembali condong ke dunia freaks. Selain konflik-konflik yang langsung dialaminya, hal lain yang mempengaruhi kecondongannya pada freaks adalah penilaian orang-orang terhadap freaks. Berkali-kali dia mendengar orang-orang menjelek-jelekan freaks tanpa dasar. Misalnya, seorang guru mengatakan bahwa percuma mendidik orang seperti Daniel Desario karena dia akan berakhir menjadi pecundang; saingannya di mathlete memfitnah Kim Kelly bahwa dia hamil; ibu Kim menyatakan bahwa Kim anak yang tidak berguna; bapak Neil mengatakan bahwa apa-apa yang dilakukan Neil tidak ada gunanya. Tiap kali dia berhadapan dengan keadaan itu, dia akan langsung berpihak pada freaks dan mendukung mereka secara langsung. Selain naluri untuk membangkang, kematian neneknya membangkitkan rasa kebajikan dalam diri Lindsay. Lebih jauh lagi, semua tindakan yang dilakukannya sepanjang serial adalah upayanya untuk menemukan dirinya.

Dalam serial ini krisis eksistensi tokoh-tokohnya berakar penyangkalan mereka atas identitas mereka. Pengatasian krisis itu dimulai setelah mereka menemukan perspektif baru atas dirinya.

Krisis eksistensi dan konflik anak-orang tua tentu saja adalah persoalan yang serius. Tapi, serial ini berhasil menyajikan persoalan tersebut sebagai sesuatu yang kocak. Ketika kita menyadari bahwa kita tidak sehebat yang kita bayangkan tentu kita akan remuk. Tapi, tidak mungkin tidak kita akan tertawa ketika melihat Neil yang begitu bersemangat audisi sementara pengaudisinya sudah menggeleng-gelengkan kepala. Kita juga pasti tersenyum-senyum saat melihat betapa hiperbolanya keadaan yang dihadapi Kim di rumahnya. Tapi, tentu saja kalau kita menjadi Kim, kita akan sama-sama suka marah-marahnya seperti dia. Kekocakan inilah yang justru membuat kita lebih siap untuk memikirkan dengan serius persoalan-persoalan seperti ini.

Freaks and Geeks adalah suatu kisah mbeling tentang pencarian jati diri remaja melalui konflik-konflik yang dihadapinya di rumah dan pergaulan sekolahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar