Rabu, 30 November 2016

Mereka Berdua - Noorca M. Massardi


Judul Buku
:
Mereka Berdua
Penulis
:
Noorca M. Massardi
Penerbit
:
Gramedia
Tahun Terbit
:
1982



Mereka Berdua berisi perang dingin suami-istri karena kehadiran orang ketiga, desakan kakak terhadap adiknya supaya membantu rencananya, endap-endap sepasang lesbian karena khawatir akan penghakiman orang-orang, seteru antara sindikat buruh dan direktur suatu surat kabar, dan pengaruh peristiwa Gestapu yang dilatari kota Jakarta dan Paris antara tahun ‘60an sampai ‘80an.

Suami-istri itu adalah Bastaman dan Arini. Mereka pisah rumah setelah Arini mendapati seorang perempuan beres mandi di kamar Arini dan Bastaman tidak lama setelah Arini menyusul pulang ke Indonesia dari Perancis. Perempuan itu adalah Nila, murid Bastaman di suatu sekolah jurnalistik, yang sangat karib dengannya.

Perpisahan Bastaman dan Arini mempengaruhi anaknya, Alia, secara sosial dan psikologis. Karena bertahun-tahun hanya tinggal berdua, sosok Bastaman menjadi terlalu kuat bagi Alia sehingga gambaran lelaki yang didambakannya. Di sisi lain, Alia tidak dapat memungkiri bahwa Bastaman telah menyakiti ibunya. Kelindan ini kemudian membuat Alia memutuskan untuk mencintai perempuan, Rita, temannya di sanggar balet. Mereka berhubungan diam-diam walaupun banyak orang di sekitarnya menyadarinya.
Nila adalah adik yang didesak kakaknya untuk membantu rencananya. Farhad Mahatir, kakaknya, melibatkannya dalam usaha untuk menjatuhkan Bastaman dari kedudukannya sebagai direktur surat kabar Berita Dunia. Motifnya adalah dendam karena malah Bastamanlah yang dipilih oleh karyawan surat kabar Kosmos dan direkturnya, Adhi Sukma, untuk memimpin surat kabar penerus Kosmos, Berita Dunia, setelah diberedel pasca-Malari, padahal Farhad Mahatir sudah lama mengincar jabatan itu, sedangkan Bastaman hanyalah koresponden paruh waktu luar negerinya.

Pegawai Berita Dunia mogok karena Bastaman membuat kebijakan yang menyebabkan banyak pemecatan sebagai konsekuensi dari pemajuan teknologi produksinya. Keadaan ini dipergawat oleh intervensi dari suatu aparat pemerintah yang tidak disebutkan secara tersurat –walaupun yang disebutkan hanya Laksusda, kemungkinan besar bisa juga Kopkamtib. Dalam kemelut itu, Farhad Mahatir yang menjabat sebagai wakil direktur berakting supaya dipercaya Bastaman untuk menjadi mata-mata di kalangan sindikat buruh surat kabar tersebut. Setelah dipercaya sepenuhnya oleh sindikat buruh, Farhad bukannya meredam tuntutan, melainkan malah memukul telak Bastaman.
Alur dramatik buku ini secara apik dan tradisional. Pada awalnya persoalan-persoalan yang dialami Bastaman dikesankan sebagai sesuatu yang terpisah satu sama lain, antara yang pribadi dan umum. Lalu, pada satu ketika semua persoalan itu mencapai intensitas tertinggi bersamaan. Bastian memergoki Alia sedang bersetubuh dengan Rita, padahal di kantor dia baru terpukul telak oleh tuntutan sindikat buruh, dia memergoki seorang pejabat sedang bersetubuh homosekual di suatu hotel karena suatu jebakan Nila, dan hubungannya dengan Arini sedang memanas karena beberapa saat sebelumnya Arini dan Nila bertemu. Klimaks buku ini adalah saat Bastaman berada di titik paling terpuruk. Lalu, satu per satu persoalan itu diselesaikan.

Buku ini menunjukkan betapa urusan pribadi dan umum berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Farhad Mahatir pertama-tama menerobos pertahanan Bastaman melalui urusan rumah tangganya. Dia menyelundupkan Nila di kehidupan pribadi Bastaman. Lalu, dia memanfaatkan aksi mogok pegawai Berita Dunia untuk menyerang Bastaman secara umum. Rencana ini sendiri dilatarbelakangi oleh urusan pribadi dan umum Farhad. Dia punya hubungan erat dengan salah seorang petinggi CC PKI sebelum faksi Aidit berkuasa dan aktif secara awanama di surat-surat kabar PKI, walaupun tidak terdaftar secara resmi dalam partai. Saat akhirnya kembali lagi ke Indonesia, dia bekerja di rubrik luar negeri Kosmos dan secara ekstrim membela kebijakan-kebijakan Amerika sebagai selubung atas sikapnya terhadap Rusia. Dia memburu jabatan yang kemudian malah diduduki Bastaman. Sementara itu, sebagaimana telah disebutkan, urusan pribadi dan umum Bastaman saling mempengaruhi. Sedikit tambahan tentang kehidupan Bastaman sebelum menjabat jadi direktur Berita Dunia. Pada tahun enam puluhan pekerjaannya sebagai wartawan mengharuskan dia untuk sering bepergian sehingga sering jauh dari keluarga. Hal inilah juga yang pertama-tama memicu rasa cemburu Arini, khususnya saat Bastaman mesti pulang ke Indonesia duluan sementara Arini mesti di Perancis dulu untuk menyelesaikan sekolah filmnya.

Pengantagonisan orang yang punya kaitan dengan PKI digunakan untuk memberikan fokus pada kalangan ini. Pemfokusan ini diperkuat lagi oleh penempatan hal-hal yang berkaitan dengan PKI pada peristiwa-peristiwa yang impresif. Isi seluruhnya bab pembuka adalah Gestapu dan penguakan jati diri Farhad Mahatir yang berkaitan dengan PKI dipaparkan pada peristiwa yang menunjukkan kejutan bagi tikaian buku ini. Sedikit tapi sangat menonjol. Dalam kaitannya dengan Bastaman, Farhad memang antagonis. Tapi, dalam kaitannya dengan soal yang lebih luas, dengan kata lain, peristiwa-peristiwa bersejarah tentang PKI, Farhad adalah orang yang terpinggirkan. Dia menjadi tampak sangat antagonis dalam hubungan dengan Bastaman karena dia begitu bernafsu untuk tidak lagi menjadi orang yang terpinggirkan. Tapi, pada akhirnya, usahanya gagal. Dia tetap terpinggirkan, bahkan terbuang.

Persoalan lain yang vital tapi bukan menjadi persoalan utama dalam buku ini adalah homoseksual atau, dalam istilah dalam buku ini, pederastie. Alia, Rita, pejabat yang dipergoki Bastaman, dan orang-orang di klab malam yang secara sembarang didatangi Bastaman. Pada semuanya reaksi tokoh-tokoh lain sama. Menganggap tindakan mereka sebagai suatu aib. Di antara mereka hanya Alia saja yang musababnya digali, sementara yang lainnya hanya dibahas permukaannya saja –pada adegan di klab seorang bartender menyebutkan ciri-ciri dandanan orang-orang pederastie. Meskipun demikian, penggalian itu hanya sampai pada musababnya. Setelah itu, tidak ada tindakan lagi. Alia keburu kabur ke rumah neneknya. Persoalan homoseksual ini dibiarkan mengambang. Pengangkatan persoalan ini bisa dibilang baru suatu penunjukan masalah saja.

Mereka Berdua adalah suatu cerita beralur dramatik tradisional apik yang berniat untuk merenungkan kembali kedudukan orang-orang yang berkaitan dengan PKI di balik kelindan antara kemelut rumah tangga dan kemelut suatu surat kabar, dan diselipi soal homoseksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar