Minggu, 12 Juni 2016

Sunyi Nirmala - Ashadi Siregar


Judul Buku
:
Sunyi Nirmala
Penulis
:
Ashadi Siregar
Penerbit
:
Karya Unipress
Tahun Terbit
:
1982



Sunyi Nirmala berisi perjuangan dua orang yatim untuk bertahan hidup setelah salah satunya diusir oleh bapaknya.

Yang diusir itu adalah Ramelan. Di awal cerita dia masih SMA. Masalah di sekolahnyalah juga yang akhirnya membuat dia diusir bapaknya yang seorang oditur militer. Setelah beberapa lama menebeng di rumah temannya, dia pindah bersama kakaknya. Dia memilih bekerja sebagai kurir perusahaan ekspedisi di Tanjung Priok daripada melanjutkan sekolah. Lama kemudian dia mendirikan usaha pengepul sampah dan berangkal bersama seorang pemungut sampah yang suatu hari ditolongnya. Dia pemuda yang berhati keras.

Yang satunya lagi adalah Nirmala, kakak Ramelan. Setelah lulus dari Akademi Sekretaris, dia bekerja di suatu perusahaan. Karena memegang teguh amanat almarhumah ibunya untuk menjaga adiknya, dia memutuskan untuk tinggal berdua saja dengan Ramelan, pindah dari rumah bapak kandung dan ibu tirinya. Dia menyukai seni, khususnya sastra.  Saat mengetahui suaminya memiliki anak dari suatu hubungan gelap, dia mendatangi perempuan itu, yang adalah mantan rekan kerjanya, dan menyudikan diri memelihara anak itu sambil memberikan sejumlah uang agar perempuan itu dapat melanjutkan hidup. Dia perempuan yang lembut dan derana.
Ramelan dan Nirmala adalah dua sosok yang bertolak belakang. Sebagian tandanya sudah diisyaratkan pada alinea sebelumnya. Saking keras hatinya, Ramelan memegang teguh gengsinya. Salah satu motifnya melakukan semua pekerjaan itu adalah untuk membuktikan bahwa bapaknya salah menilainya. Dia bukan anak sial, bukan anak gagal. Di sisi lain, kederanaan Nirmala, kalau dinilai secara negatif, sangat bisa dianggap kelewat pasrah. Dia menerima saja segala beban yang dilimpahkan padanya. Namun, seiring cerita, tindakan yang di permukaannya mengejawantahkan sifat keras hati atau pasrah itu justru makin lama makin mengandung kematangan. Tengok saja bisnis pengepulan Ramelan atau kesudian Nirmala memelihara anak hasil hubungan gelap suaminya. Pematangan diri itu didapatkan Ramelan seiring pergaulannya dengan orang-orang bawah. Sementara itu, Nirmala mendapatkannya seiring pergaulannya dengan kalangan eksekutif. Kontras ini memperkaya cerita: Kita melihat dua tokoh itu dengan caranya masing-masing berusaha sintas dalam plot tersendiri.

Meskipun kontras, dua tokoh itu memiliki kesamaan juga. Yang paling kentara adalah hubungannya dengan tokoh bawahan. Mereka berperan sebagai pengganti sosok orang tua, lawan jenis, dan rekan kerja yang baik. Pak Sudibyo, direkturnya, sebagai rekan kerja bersikap kebapakan pada Nirmala, bahkan istrinya pun bersikap keibuan padanya. Nirmala sempat sangat tidak nyaman dengan kehadiran Prasetyo di kantor. Ini adalah dampak dari represi-dirinya. Terlalu lama dia memprioritaskan orang lain (misalnya, Ramelan),  sehingga Nirmala tidak terbiasa memiliki perasaan yang dalam terhadap lawan jenisnya. Setelah perasaan itu teratasi, Prasetyo dan Nirmala menikah. Sementara itu, Ramelan memandang Nirmala sebagai pengganti ibunya karena ibu mereka meninggal tak lama setelah dia dilahirkan. Antoni, rekan kerja di pelabuhan, menjadi sosok kakak lelaki baginya. Meilani, teman sekolahnya, mencurahkan rasa sayangnya pada Ramelan. Oya, patut disempilkan di sini: Berbeda dengan tokoh bawahan yang berhubungan dengan Nirmala, Antoni dan Meilani memiliki alur bawahan tersendiri.

Dalam Sunyi Nirmala, kontras watak dua tokoh utamanya membuat mereka memilih dua jalan yang bertolak belakang untuk sintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar