Judul Buku
|
:
|
Karmila
|
Penulis
|
:
|
Marga T.
|
Penerbit
|
:
|
Gramedia
|
Tahun Terbit
|
:
|
1974
|
Karmila berisi tanggapan tokoh-tokohnya atas kehamilan
seorang perempuan karena ditiduri seorang lelaki pada suatu pesta
mabuk-mabukan.
Perempuan itu adalah Karmila. Pada bagian pertama dia adalah
seorang mahasiswa kedokteran yang mendendam pada lelaki yang menjahanaminya dan
pada bayi yang dikandungnya. Dia tak segan-segan bersikap kasar pada dua orang
itu. Dia tak ingin menyusui dan bahkan mengurus bayi itu. Dia tak mau menemui
lelaki itu walaupun lelaki itu minta diampuni. Baginya, kehamilan itu merenggut
hidup darinya. Dia mesti cuti kuliah. Hubungannya dengan pacarnya di luar
negeri berantakan. Tapi, dia tak mampu menyingkirkan naluri keibuannya. Pada
bagian kedua dia adalah seorang dokter spesialis anak yang berusaha
menyingkirkan bayangan mantan pacarnya sambil berusaha mencintai suami dan
anak-anaknya. Pada bagian ini dia sudah mencintai suaminya karena rasa
cemburunya besar. Seiring waktu Karmila lebih lapang menghadapi nasibnya.
Lelaki itu adalah Feisal. Pada pandangan pertama atas
Karmila dia sebenarnya sudah jatuh cinta. Hanya saja pengaruh zat-zat memabukkanlah
yang membuatnya nekat membius perempuan itu supaya bisa ditiduri. Karena itu,
begitu tahu perempuan itu hamil, dia ingin minta ampun. Berkali-kali dia
ditolak perempuan itu tapi dia berkeras untuk bertanggung jawab. Dia bahkan
rela diinjak-injak oleh Karmila selama kehamilannya. Namun, karena suatu
kesalahpahaman, dia jengah juga berusaha membuat perempuan itu mengampuni dan
mencintainya. Hampir saja dia menyerah. Sebenarnya perkosaan Feisal adalah
pengejawantahan agresif ketertarikannya pada Karmila sehingga dia berupaya sekuat
tenaga meminta ampun pada perempuan itu.
Edo, mantan pacar Karmila, menjadi bayang-bayang bagi
pernikahannya dengan Feisal. Pada bagian pertama dia hanya hadir sebagai sosok
yang dibincangkan. Dia tinggal di Australia. Pada awalnya kepada dialah Karmila
kesengsem sampai-sampai perempuan itu berniat mengejarnya ke negeri seberang
itu. Pada bagian kedua dia didatangkan ke hadapan. Hanya saja sudah bukan
sebagai dambaan melainkan bayangan yang mengganggu. Kesan pengusik ini makin
kental karena Edo bertindak sangat agresif. Dia berkeras untuk tinggal di rumah
Karmila padahal sudah disuruh pergi. Dia mendatangi vila mertua Karmila tanpa
undangan hanya demi mengejar perempuan yang sebenarnya menghindarinya. Pada
akhirnya dia menyerah. Meskipun sempat dikesankan sebagai pengganggu, tidak
mungkin tidak Edo menjadi tokoh yang simpatik.
Daud Gurong, bapak Feisal, berperan penting bagi kelangsungan
hubungan anaknya dan Karmila. Pertama-tama, dia memintaampunkan Feisal pada
Karmila. Dia mendorong Feisal untuk bertanggung jawab pada Karmila dengan cara
menikahinya. Saat hubungan anak-mantunya memburuk, dia memberikan nasihat tentang
cinta dan keluarga, yang memperbaikinya. Dia bertindak demikian karena sadar
akan pengaruh hubungannya dengan istrinya kepada Feisal.
![]() |
sumber gambar: bukuseni.com |
Pengaruh hubungan suami-istri terhadap anak mereka menjadi
persoalan lain dalam novel ini. Varian pertama adalah Daud Gurong dengan
keluarganya. Dia terlalu sibuk bekerja sehingga istrinya tidak bahagia dan
menjadi tante girang bahkan meninggalkannya. Dia menyimpulkan inilah pengaruh
utama bagi segala kekacauan Feisal. Dia merasa bersalah atas tindakannya.
Inilah juga yang dijadikan bahan nasihatnya pada anaknya saat hampir menyerah
menghadapi Karmila. Varian kedua adalah Karmila dengan Feisal dan anak-anaknya.
Pada awalnya dia menolak mengurus anaknya karena dia tak menginginkannya. Pada
akhirnya dia menerimanya, bahkan sampai memiliki dua anak, Fani dan Tasia.
Namun, justru saat itu dia malah menjadi curiga dengan Feisal. Jangan-jangan
dia mempertahankan pernikahan mereka hanya demi anak-anaknya, bukan karena
benar-benar mencintainya. Ini menjadi pendorong Karmila untuk meninggalkan
keluarga kecilnya. Untung saja kesalahpahaman ini teratasi. Hal ini ditunjukkan
lewat hubungan antara Feisal dan orang tuanya, dan Karmila dan anak-anaknya.
Di sela-sela semua ketegangan itu hadir obrolan-obrolan
santai penuh guyon. Pelakunya kebanyakan adalah Karmila dan rekan-rekan
kerjanya di rumah sakit. Topiknya meliputi pasien, mahasiwa praktik, sampai
kehidupan pribadi masing-masing. Karena sama-sama tahu masa lalu percintaan
Karmila, beberapa rekan kerja menawarkan jasa pembunuh bayaran untuk membunuh
Feisal. Karmila dan anak-anaknya pun sering bercanda bersama. Yang agak
mengejutkan adalah bercandaan Karmila dan Feisal. Kadang mereka berolok-olok
tentang hubungan mereka, bahkan sampai tentang perselingkuhan atau perceraian.
Selain itu, mereka bercanda tentang bacaan. Secara pribadi saya suka guyonan
mereka tentang Intisari. Majalah itu habis-habisan diledek. Guyonan itu
benar-benar menyegarkan karena bahkan tokoh yang paling serius pun tak
kelewatan membikinnya.
Novel ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi
masa Karmila belum menikah. Bagian kedua berisi masa setelah Karmila menikah.
Secara umum, suasana bagian pertama adalah tegang, sedangkan di bagian kedua
ada campuran antara tegang dan guyon. Wajar. Pada bagian pertama masalahnya
benar-benar tampak di permukaan: Karmila hamil di luar kemauannya. Pada bagian
kedua masalah itu lebih terselubung, sebagaimana Edo hanya menjadi
bayang-bayang bagi pernikahan Karmila dan Feisal. Hanya saja pada bagian dua ada
peristiwa yang terasa dipaksakan hanya demi mengintenskan persoalan hubungan
Karmila dan Feisal: kehadiran Amalia, seorang perempuan yang mengaku saudara
jauh Feisal padahal bukan, yang membuat Karmila cemburu berat. Sayang sekali,
meskipun bagian kedua lebih kaya akan suasana, akhir bagian ini diacak-acak
oleh peristiwa yang menimbulkan anti-klimaks, berbeda dari bagian pertama yang
mencapai klimaks walaupun suasananya begitu-begitu saja.
Karmila berisi ketegangan orang-orang yang berusaha berlapang
dada menghadapi nasib yang dihempaskan padanya dengan selingan obrolan-obrolan
santai penuh guyon. Sayangnya, keseimbangan antara yang tegang dan yang santai
itu digoncangkan oleh suatu peristiwa yang justru membuatnya menjadi
anti-klimaks.
Share donks admin bagian2 nama novel nya karena sulit d dapat, e book jg susag, video jg tak ada
BalasHapusSepakat dengan komentar admin..pernah 2x punya novelnya, tapi selalu raib setelah dipinjam. Sangat senang dan bersyukur jika admin berkenan berbagi novel Karmila.
BalasHapus