Merakit Senjata dan Ingatan Dahulu, Menerjang Kota Gila ke
Tepian
Judul Gim: Bioshock
Pengembang: 2K Boston, 2K Australia
Penerbit: 2K Games
Tahun Rilis: 2007
Orang yang pada mulanya kelihatannya tidak tahu apa-apa dan
tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ada. Itulah salah satu jenis
tokoh utama yang lazim kita temui dalam gim. Seiring berjalannya gim dia,
sebagaimana juga kita sang pemain, sedikit demi sedikit mengetahui keadaan yang
sebenarnya dan hubungannya dalam masalah itu. Itulah juga yang terdapat dalam
Bioshock garapan 2K Boston dan 2K Australia.
Kita berperan sebagai lelaki bernama Jack yang terdampar di
sebuah kawasan bawah laut misterius bernama Rapture setelah pesawat yang
ditumpanginya jatuh. Dalam rangka (pertama-tama) keluar dari Rapturelah kita
akan terlibat dalam konflik antara Andrew Ryan, seorang industrialis yang
mendirikan Rapture demi menghindari intervensi negara; Atlas, seorang pejuang
pembebasan; Fontaine, saingan bisnis Ryan; Tennenbaum, mantan kekasih Ryan
sekaligus seorang ilmuwan genetik, dll.. Dalam gim yang berlatar pada tahun
’50-an ini, pada masa Perang Dingin sedang panas-panasnya, kita akan menemukan
banyak intrik politik, “permainan catur” yang meliputi tindakan pengendalian
pikiran dan cuci otak, dan percobaan-percobaan rekayasa genetik yang luar
biasa.
Memang ada adegan-adegan perantara yang memberi tahu kita
keadaan yang ada di hadapan, seperti salah satu adegan kunci yang berisi Andrew
Ryan main golf sambil bercerita pada kita. Kita juga seringkali dihubungi oleh
orang-orang tadi melalui radio yang kita bawa ke mana-mana. Tapi, sebagian
besar plot dalam gim ini disampaikan melalui rekaman-rekaman yang kita temukan
sepanjang jalan: detil-detil hubungan antara tokoh-tokoh tadi, latar belakang
pendirian Rapture, sampai pada percobaan-percobaan di sana. Cara seperti itu
tidak memperlambat laju permainan. Tapi, seringkali detil-detil yang
disampaikan panjang-lebar itu luput dari perhatian kita karena lebih asyik
menyusuri segala penjuru Rapture dan menyelesaikan misi utama yang tercantum
juga dalam menu catatan yang bisa dibuka kapan pun.
Ketika bilang “lebih asyik menyusuri segala penjuru
Rapture”, saya sama sekali tidak melebih-lebihkan. Rancangan arsitektur,
interior, dan perabot dalam gim ini sangat menguatkan atmosfer. Suasana tahun
’50-an sangat terasa dengan rancangan ala art deco, seperti terlihat pada level
Tukang Sulap, dan lagu-lagu dari gramofon yang kita temui sepanjang jalan. Saya
jadi membayangkan perempuan kulit putih dengan rambutnya yang ditata sampai mengembang
dan memiliki tahi lalat palsu, bernyanyi di depan mikrofon segede gaban.
Atmosfer Rapture yang mencekam dengan nuansa kegilaan seperti badut yang seram
bukan hanya diudarkan oleh mesin penjual keperluan dan senjata, tapi juga oleh,
misalnya, kawasan botani yang terabaikan dan kawasan percobaan untuk mengubah
seorang lelaki dewasa menjadi Big Daddy dan seorang gadis cilik menjadi Little
Sister. Rapture yang ngeri-ngeri sedap itu menggambarkan suatu percobaan yang
pada mulanya gemilang tapi berujung runtuh.
Kebanyakan misi dalam gim ini kalau bukan mengumpulkan
barang-barang untuk merakit sesuatu, seringkali berupa suruhan (Atlas, pada
mulanya) untuk mencapai kawasan tertentu. Kemudian kita juga diberi misi untuk
mendatangi dan mengalahkan orang tertentu yang kadang berperan seperti “raja”
di level itu. Beberapa kali juga kita diberi misi untuk memotret orang-orang
tertentu. Ya, salah satu senjata yang kemudian kita dapatkan adalah kamera yang
berfungsi untuk meneliti musuh sehingga kelemahan mereka makin kentara, dengan
kata lain kita semakin sakti. Tapi, memang rakit-merakit lebih sering diberikan
daripada motret-motret semacam itu: mulai dari mengumpulkan ramuan kimia untuk menetralisir
udara beracun, mengumpulkan seragam Big Daddy, sampai merakit rudal. Penuntasan
semua itu dipermudah lagi karena terdapat fitur pemberi petunjuk kalau kita
mentok.
Di setiap level terdapat misi sampingan yang bisa dibilang
penting sebenarnya karena berpengaruh pada pemercanggihan senjata kita. Misi
itu adalah mengalahkan Big Daddy dan menetralisir mutasi atau membunuh Little
Sister dan memanen lintah laut yang menempel di tubuhnya. Dan tidak hanya ada
satu Big Daddy di tiap level. Big Daddy bisa dibilang “raja” bayangan di tiap
level. Wujudnya penyelam dengan jubah selam jadul yang segede gaban. Sebagaimana
para kroco (yang disebut splicer) dalam gim ini, tidak hanya ada satu jenis Big
Daddy: ada yang tukang seruduk—ini larinya ngebut banget, ada juga yang
bersenjatakan senapan dan granat. Sebagaimana juga para kroco yang lemah
terhadap jenis peluru tertentu—ya, beberapa senjata memiliki beberapa jenis
peluru yang punya keistimewaan tertentu, Big Daddy juga lemah terhadap beberapa
peluru. Peluru tembus zirah (armor-piercing round) adalah salah satu jenis
peluru kelemahan Big Daddy. Tapi, setelah saya mendapatkan senapan busur, dan
tahu bahwa anak panah bertali listrik itu sangat menyetrum, saya selalu
memakainya tiap kali ingin mengalahkan Big Daddy. Pertama-tama, saya tembakan anak
panah bertali listrik itu beberapa kali ke beberapa sudut sehingga terpasanglah
jalinan tali jebakan listrik. Lalu, saya hasut si Big Daddy—oya, dia itu pasif
(baru menyerang kita kalau kita hasut). Dia menguber kita, tapi keburu kesetrum
oleh jalinan tali listrik tadi. Matilah dia sebelum sempat mendekati kita. Terima
kasih, anak panah listrik!
Setelah Big Daddy mati, terlepas dari apa pun keputusan kita
terhadap Little Sister, kita akan tetap mendapatkan adam, semacam mata uang
yang bisa kita belanjakan untuk mempercanggih diri. Kita bisa meningkatkan
darah maupun eve, satuan untuk tenaga dalam kita, yang konon didapatkan Jack
karena dia juga menjadi objek suatu percobaan mutasi genetik. Kita bisa membeli
suatu plasmid, istilah untuk jurus-jurus supranatural sebagai dampak percobaan
tadi juga. Kita bisa membakar, membekukan, menyetrum, memanggil lebah
mematikan, sampai memanipulasi piranti-piranti keamanan di seantero Rapture.
Ya, kita bisa mengombinasikan serangan plasmid dengan serangan menggunakan
senapan. Terdapat juga pemercanggihan yang bersifat pasif, yakni yang berkaitan
dengan mesin (misalnya, mengurangi jumlah bom dalam gim mini dalam rangka
meretas brankas atau drone), fisik (misalnya, kita bisa tak kasat mata), dan
pertempuran (misalnya, pukulan kunci inggris kita akan lebih membikin klenger).
Oya, tiap kali membeli plasmid aktif baru kita akan dipertontonkan iklan ala
kartun tahun ’50-an. Tiap kali begitu saya dapat kesan: membeli alat yang
berbahaya kok seperti membeli sabun cuci piring.
Otak-atik semacam itu memang menyenangkan. Tapi, yang lebih
saya sukai adalah rakit-rakitan perangkat. Kalau plasmid dibeli di sebuah mesin
penjaja dengan lagu tema bervokal gadis cilik, rakit-rakitan ini dilakukan di
sebuah mesin bernama U-invent (rakit sendiri). Bahan-bahan rakitannya
bertebaran sepanjang jalan. Di situ kita bisa membuat, misalnya, piranti
peretas otomatis. Tapi, yang paling gandrung saya lakukan dengan mesin ini
adalah membuat Yang Maha Dahsyat anak panah listrik! Oya, ada satu lagi mesin
yang berkaitan dengan pemercanggihan senjata. Memang bukan mesin untuk
otak-atik dan fungsinya kalau bukan meningkatkan daya hancur senjata, ya
meningkatkan fitur lain senjata itu (misalnya, mengurangi goncangan senapan
mesin), tapi saya suka dengan nama mesin itu: Power to the People, madafaka!
(catatan: kata ‘madafaka’ saya tambahkan sendiri biar terdengar lebih dahsyat)
Selain menemukan bukti lagi bahwa bahasa itu punya daya
hipnotis (dalam hal ini, frasa “would you kindly” yang dikatakan dengan gaya
sedemikian rupa sehingga niscaya akan membuat Chairil Anwar mau dirayu), dalam
Bioshock saya menemukan pelajaran moral: membuat jebakan listrik, lalu
menghasut seorang tidak bersalah sehingga mati kesetrum dalam jebakan itu, sementara
di kejauhan kita menyaksikannya sambil cekikikan adalah tindakan yang
laknat-laknat nikmat ternyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar